Sabtu, 07 April 2012

OPPA


"Pabo! Dasar bodoh. Begini saja tidak bisa?"Yesung memukul kepalamu pelan. "Kau terus memikirkan laki2. Bagaimana mungkin kau bisa mengerjakan soal ini?"
Kamu mengerutkan bibir. "Oppa! Jangan memarahiku!"Kamu mengelus2 kepalamu. "Baiklah, aku akan mengulanginya. Perhatikan baik2!"
Yesung terus mengajarimu dengan sabar. Kamu selalu bertanya padanya bila ada yg tidak kamu mengerti di sekolah. Yah, walaupun Yesung tidak sepintar yg dibayangkan..
"Mi, Yesung, ayo makan." Eomma muncul dibalik pintu. Kamu dan Yesung bangkit menuju ruang makan. Makan malam. Kamu selalu suka suasana makan malam.
"Yesung, bila Mi bertanya padamu, jangan berteriak padanya" appa menasehati Yesung "Mi yang terlalu santai, appa. Aku sudah menjelaskan dgn sabar."
Yesung melototimu, kamu meleletkan lidahmu bermaksud mengejeknya. Bagaimanapun, Yesung adalah oppamu yang paling lucu, walaupun dia sering memarahimu.
"Mi!"Yesung memanggilmu saat kamu ingin masuk ke kamar. "Ada apa?"Tanyamu. "Kemarilah,"Yesung mengisyaratkan tangannya.
Kamu masuk ke kamar Yesung. Yesung membuka lemarinya dan memberikan sebuah dus untukmu.
"Apa ini, oppa?" "Bukalah."Kata Yesung. Kamu melihat seekor kucing Persia. Yesung tersenyum padamu. "Namai dia kkoming."
Kaamu tertawa kecil. "Nama yang aneh!"Kamu mengelus bulu kucing itu. Kemudian kamu mencium pipi Yesung. "Gomawo, oppa."
Yesung memelukmu "jangan lupa memberinya makan. Ingat! Harus kau jaga baik2!"Yesung memukul kepalamu pelan.
"Beres!"Kamu mengancungkan jempol, mencubit Yesung dan berlari dr kamarnya sambil membawa kucing itu. "Ya! Kau! Aish.."Yesung meringis kesakitan.
Esoknya, kamu langsung pulang ke rumah dr sekolah. Yesung tdk bisa menjemputmu karena tugasnya menumpuk di rumah, pekerjaan rumah dr kampusnya.
Kamu melihat sepatu asing. Sepertinya ada tamu, pikirmu. Kamu masuk kedalam dan melihat Yesung bersama dengan temannya, Kyuhyun.
"Mi! Sekarang tandinganmu bermain starcraft datang."Yesung menggodamu. Kamu memberi yesung isyarat seperti ingin memukul. "Dia tidak ada apa2nya."
Kyuhyun tersenyum evil. "Ya! Buktikan, anak kecil"Kyuhyun mengejekmu. Kamu melotot dan berlari ke arah Kyuhyun dan mencubit pipinya.
"Dasar kalian!"Yesung menggeleng2kan kepalanya. "Mi menjadi malas karena kau, Kyu!"Yesung memukul kepalamu pelan.
Kamu sudah cukup lama mengenal Kyuhyun, dikenalkan oleh Yesung. Kyuhyun adalah sahabat Yesung, tapi sudah menyelesaikan kuliahnya.
Sekarang Kyuhyun membantu appa nya di perusahaan keluarga mereka. Kyuhyun itu cukup sempurna. Dan karena itu kamu menyukainya.
"Apa? Kau malas?" "Ani! Ani! Yesung oppa terlalu berlebihan."Kamu melotot ke arah Yesung. Kalian bertiga tertawa. Mereka berdua adalah hal yg terbaik yg pernah kamu miliki.
"Bolehkan aku berjalan2 dengannya?"Tanya Kyuhyun pada Yesung. "Baiklah, tapi pulangkan dia sebelum jam 5 sore." Kyuhyun menarik tanganmu.
"Yesung."Eomma memanggil Yesung. "Kau belum minum obat."Yesung menatap obat2an itu. Dia menghela nafas dan meminumnya. "Sabarlah, nak."
Kamu pulang dengan membawa banyak makanan. Kamu minta pada Kyu, hihi, apa salahnya? Dia banyak uang. Dan dia tidak keberatan dgn apapu yg kamu minta.
Kamu membeli es krim coklat dan banyak lolipop untuk Yesung. Yesung dan eomma sedang menonton TV di ruang keluarga. Kamu mendatangi mereka.
"Oppa! Lihat! Aku bawa banyak makanan."Kamu memamerkan es krim dan lolipop itu. Yesung menatapnya, "darimana uangmu membeli sebanyak ini?"
"Aku punya bank berjalan."Jawabmu jahil. "Dasar kau!" "Aku tidak meminta sebanyak ini. Kyuhyun oppa yang membelikanku sebanyak ini!"
"Seharusnya kau tidak membeli ini, oppamu.." "Eomma!"Yesung menatap eomma. Kamu bingung. "Aku akan memakannya nanti." Yesung tersenyum.
"Ada apa?"Tanyamu. "Aku.. Gigiku sedikit sakit sekarang. Aku akan memakannya nanti."Yesung cepat2 menjawab. "Baiklah! Kita makan bersama, oppa!"
Kamu beranjak ke kamar, memberi makan kkoming, dan mandi. Ketika selesai makan malam, kamu masuk ke kamar oppamu. "Oppa.."Kamu mengintip.
Yesung membelakangimu. Sepertinya dia mengusap wajahnya dengan tissue dan membuangnya ke tong sampah. "Kau tidak mengetuk!"
Kamu mengerutkan bibir. "Sejak kapan aku mengetuk pintu kamarmu?" "Ada apa?"Tanya Yesung. Kamu membawa es krim dan 2 sendok, tersenyum lebar.
Yesung tersenyum kecil. "Masuklah, jangan ketahuan eomma." Kamu dan Yesung makan es krim itu bersama. Sesekali kamu mencolek es krim dan menempelkannya ke hidung Yesung.
Yesung tidak membalasmu. Dia hanya memakan es krim nya lama. Kamu jadi semakin suka menjahilinya. Yesung hanya memukul kepalamu pelan.
Setelah selesai memakan es krim, kamu kembali ke kamarmu. Yesung melihatmu dan cairan keluar dari hidungnya. Cepat2 dia mengelapnya dengan tissue.
Yesung tidak kuliah hari ini, dia demam. Yesung juga tidak bisa mengantarmu ke kampus. Eomma hanya menyuruhnya istirahat dirumah.
Kamu dijemput Kyuhyun oppa saat pulang dr kampus. Kamu melihat oppamu sedang menonton TV dengan memegang gelas di tangannya.
"Oppa! Aku sudah pulang!"Teriakmu pada Yesung. Yesung menjatuhkan gelasnya, mungkin terkejut. Wajahnya pucat sekali. "Kenapa denganmu, oppa?"
Kamu khawatir. "Kau tidak apa2, Yesung?"Tanya Kyuhyun. Yesung cepat2 menggelengkan kepalanya. "Aku.. Mungkin hanya terkejut."
Kamu memunguti beling akibat gelas yg jatuh. "Ah!"Jarimu berdarah. "Ya! Kau tidak hati2! Bagaimana kau akan baik2 saja?"Yesung memarahimu.
Kyuhyun menarik tanganmu dan menghisap darah yg keluar dari jarimu. "Sudah, tidak apa. Apa perlu kuambilkan plester?" "Tidak, oppa."Katamu pada Kyuhyun.
"Baik2 saja?"Tanya Yesung cemas. "Ne, tidak berdarah lagi!"Kamu tersenyum ceria. Yesung menghela nafas lega. "Kenapa kau pucat, oppa?"
"Kau tidak tahu kalau aku demam? Dasar bodoh!"Yesung memukul kepalamu pelan. "Ah.. Ya seharusnya kau istirahat. Aku dan Kyuhyun oppa mau pergi."
"Mau kemana?"Selidik Yesung. Menggoda. Kamu tersenyum malu2. "Aku hanya mengajaknya jalan, Seoul Tower. Dia ingin kesana."Jelas Kyuhyun.
Sebelum kamu pergi, kamu memberi makan kucingmu, Kkoming. Kkoming sepertinya belum terlalu akrab denganmu, masih takut bila kamu dtg padanya.
"Hey! Jangan takut, aku tidak akan menyakitimu."Kamu tersenyum dan mengelus bulunya, Kkoming merasa nyaman. Kamu tertawa kecil.
"Haha, kau suka dielus ternyata. Bisakah kau menjaga oppaku? Aku akan pergi dengan Kyuhyun oppa. Yesung oppa sedang sakit skrg. Kau tahu?"
"Aku sudah berjanji dengan Kyuhyun oppa. Kau harus tahu, aku sangat menyukainya!"Kamu tersenyum. "Jaga oppaku, cakar saja dia kalau nakal."
Kamu menepuk2 kepala Kkoming pelan. Yesung mengintip dan mendengar apa yang kamu katakan. Darah menetes lagi dari hidungnya dan dia menangis.
Kamu tidak melihat Yesung di ruang TV lagi. Mungkin dia di kamarnya, pikirmu. Kamu dan Kyuhyun pamitan pada eomma. Kyuhyun menggandengmu.
Kalian tiba di Seoul Tower. Entah kenapa, kamu ingin sekali kesana malam ini, dan Kyuhyun mengabulkan permintaanmu. Kyuhyun menggenggam tanganmu.
Kalian naik ke atas puncak Seoul Tower itu. Cuma beberapa orang diatas sini. Kamu melihat pemandangan kota Seoul yang luar biasa. Angin bertiup kencang.
Kyuhyun melepas mantelnya dan memakaikannya padamu. "Sudah merasa hangat?"Tanya Kyuhyun. "Tapi kau... Kau tidak kedinginan, oppa?"
Kyuhyun tersenyum. "Aku tidak apa, asal kau baik2 saja."Kyuhyun tersenyum. Kamu menundukkan kepalamu, malu.
Kyuhyun memasukkan tangannya ke saku celananya. Dia tersenyum. "Apakah kau bahagia?"Tanya Kyuhyun. Kamu menoleh padanya.
"Aku hanya ingin membuatmu bahagia, itu sebabnya aku selalu menuruti keinginanmu."Kyuhyun tetap tersenyum. "Ini pertama kalinya."
"Gomawo, oppa."Kamu menatap matanya, tersenyum. "Kau sangat baik padaku" "ini memang seharusnya aku lakukan untukmu."
Kamu memeluk Kyuhyun erat. Kyuhyun mencium puncak kepalamu. "Aku akan selalu ada disampingmu, Mi. Aku berjanji."Kyuhyun memelukmu erat.
Kamu tersenyum dipelukannya. Sekian lama kamu menjalani hubungan dengannya, baru ini kamu merasa yakin bahwa Kyuhyun lah yang benar2 untukmu.
Kyuhyun melepas pelukan. Dia merogoh saku jasnya. Tiba2 eomma menelepon, kamu bingung. Padahal eomma sudah tahu kalau kamu akan pergi dengan Kyuhyun.
"Mi.."Suara eomma serak diseberang sana. Seketika kamu jadi cemas dan takut. Raut wajahmu berubah. "Ke rumah sakitlah..." Bergetar.
"A-ada apa eomma?" Tanganmu serasa sangat lemas. Eomma terdiam sejenak. "Oppamu.. Dia disini."Seperti ada yang menghantam kepalamu.
Air matamu jatuh, kamu merasakan sesuatu yang menyakitkan. "Kenapa menangis, Mi?"Kyuhyun bertanya padamu. Cemas. "Aku ingin ke rumah sakit."
"Ada apa?" "Oppa... Yesung oppa... Dia disana."Tangismu pecah. Kyuhyun sepertinya sangat terkejut. Dia menarikmu dan kalian pergi ke rumah sakit.
Kalian berlari menuju ruangan Yesung. Kenapa demam bisa sampai dirawat di rumah sakit begini? Apakah ini demam? Kamu terus bertanya dalam hati.
Kamu dan Kyuhyun melihat appamu dan dokter sedang berbicara di depan ruangan Yesung. "Penyakitnya semakin parah, semakin drop."Kata dokter itu.
Appa menutup mulutnya, seperti menahan tangis. "Kankernya semakin menyebar. Aku tidak menyangka akan secepat ini. Aku tdk bisa memastikan umurnya."
"Itu semua tergantung semangat hidupnya. Aku akan berusaha semampuku, walaupun kelihatannya sangat sulit."Dokter itu pergi. Appa masih terdiam disana.
Kamu melihat percakapan itu. Air matamu mengalir kebawah. Kamu tidak terisak. Tapi airmatamu tetap mengalir dalam diam mu. Lelah.
"Kenapa kalian tidak pernah mengatakannya padaku?"Tanyamu tiba2. Appa melihatmu "Mi..." Kamu mendekati ruangan Yesung dibimbing oleh Kyuhyun.
Kamu membuka ruangan itu. Kamu melihat Yesung sedang tertidur disana. Nafasnya masih teratur, tapi wajahnya sangat pucat. Eomma menunggui duduk disampingnya.
"Eomma..."Kamu memanggil ibumu. Ibumu melihatmu dan segera memelukmu. Kalian menangis "kenapa kalian tdk pernah memberitahuku?"
"Maafkan eomma. Tapi oppamu yang berpesan begitu pada appa dan eomma."Eomma menghapus airmatamu. Kamu mendekati Yesung dan menyentuh pipinya.
"Kenapa jahat sekali tidak memberitahuku? Kau takut aku akan menangis? Tidak akan."Kamu menangis melihatnya, tapi cepat2 menghapusnya.
"Ya! Jangan kau kira aku menangis karenamu. Mataku terkena debu!"Kamu tertawa kecil di tangismu. "Aku akan menunggumu bangun, oppa."
Kamu dan ibumu menunggui Yesung sampai dia sadar. Esoknya, dia sadar. Kamu melihat semburat hitam disekitar matanya, sepertinya dia sangat lemah.
"Oppa.." Kamu memanggil Yesung. Yesung melihatmu sedih. Kamu menahan tangis. "Jangan menangis. Aku tidak suka perempuan cengeng."Katanya.
Eomma mengelus rambut Yesung. Banyak sekali rambutnya yang rontok. Pipinya cekung dan wajahnya sangat pucat. Eomma keluar. Sepertinya menangis.
"Kenapa kau tidak memberitahuku? Kau sangat jahat."Kamu memukul tangan Yesung pelan. "Aku menyesal mengajakmu makan es krim, kalau tahu kau begini."
"Mana mungkin aku melewatkan kesempatan2 bersama adikku? Aku takut tidak akan merasakannya lagi." Yesung tersenyum. Kamu menangis.
"Jangan berkata seperti itu! Aku bisa membencimu"Katamu. Yesung menghapus air matamu. Dia ingin sekali memelukmu, tapi tubuhnya tdk kuat.
"Kau berjanji akan mengajari terus kan? Memarahi aku kalau aku terlalu bodoh?"Kamu terisak. Yesung mencoba menyentuh rambutmu.
Yesung tersenyum lirih. Dia mengelus rambutmu. "Jangan menangis. Aku akan berusaha mengabulkan permintaanmu. Aku akan berusaha."
Kata dokter, semakin hari, kesehatan Yesung oppa semakin memburuk. Sudah sebulan dia di rumah sakit dan setiap hari kamu berada disana, menemaninya.
Yesung oppa semakin kurus. Kamu sering menangis karenanya, dan Kyuhyun selalu mendampingimu. Dia selalu ada saat kamu sedih.
Hari ini, sepulang dari kampus, Kyuhyun mengantarmu ke rumah sakit. Tapi dia tidak bisa mampir, banyak tugas di kantornya dan kamu mengerti.
Kamu melihat Yesung sedang duduk sambil membuat burung2 dari kertas origami. Kamu mendekatinya. Yesung tersenyum padamu, "kemarilah."
"Kau mau kuajarkan membuat burung2 dari kertas ini?"Tanyanya riang, lebih tepat, berusaha riang. Kamu merasakan sakit yang disembunyikannya.
Setengah mati kamu berusaha menahan tangismu dan tersenyum ceria. "Tentu saja!" Kamu duduk disebelahnya dan memperhatikan Yesung membuat burung kertas itu.
Yesung oppa sangat serius membuatnya. Kemudian dia menyerahkan burung kertas merah yang dibuatnya itu padamu "ini, coba kau buat seperti ini."
Kamu mengambilnya burung kertas pemberiannya dan membuatnya lagi. Ternyata gampang membuatnya. "Bagaimana kalau kita buat lebih banyak?"
Yesung tersenyum. "Ide bagus. Siapa yang paling sedikit membuatnya, dia harus dipukul!"Yesung mengajakmu dgn semangat. Kamu senang melihatnya seperti itu.
Kalian berlomba membuat burung2 kertas itu. Sesekali Yesung mengganggumu, tapi kamu tidak membalasnya. Kamu hanya tertawa dan tersenyum.
Sudah berubah, dulu aku yang mengganggumu, sekarang kau boleh menggangguku oppa, katamu dalam hati. "Ah! Aku lebih banyak!"Yesung berseru.
"Ah.. Aku tidak percaya kau menang."Katamu pura2 menyesal. "Aku boleh memu..."Yesung menghentikan kata2nya. Darah keluar dari hidungnya.
Panik. Kamu langsung lompat mengambil tissue dan mengelap darahnya. Kamu menangis dan membaringkan badan Yesung. Yesung diam melihatmu.
Dia menggerakkan tanganmu dan menghapus airmatamu "Jangan menangis. Aku bisa membencimu."Kamu mencoba tertawa. "Mana mungkin aku menangis!"
"Lalu itu apa?"Tanya Yesung. "Ini.. Aku hanya sedih aku kalah membuat origami."Kamu cepat2 menghapus airmatamu. Yesung terdiam sejenak, kemudian tersenyum.
"Burung kertas yang aku berikan padamu terkena darahku."Yesung menunjukkan burung kertas merah itu. Kamu mengambilnya. "Tidak apa"Tersenyum.
Kamu pulang ke rumah, eomma ada di rumah sakit menemani Yesung. Kamu bermaksud mengambil baju ganti dan pergi kesana lg.
Kkoming terus mengeong. Dia berada di kamar Yesung. Kamu mendekatinya dan mengelus bulunya. Air matamu jatuh. Kamu menggendong kkoming.
"Kau sedih Yesung oppa tidak ada disini bukan? Aku juga begitu. Maafkan aku, kkoming."Kkoming diam. "Kau mau menjenguknya? Baiklah. Kita pergi."
Malam itu, kamu membawa Kkoming ke rumah sakit. Yesung senang sekali. Dia menggendong Kkoming dan mengelus bulunya. "Kau tampak gendut."
Kkoming menyukai dielus seperti itu. "Dia memintaku untuk membawanya kesini. Melihatmu" "apa? Kau bisa berbicara dengan Kucing?"Yesung tertawa.
"Ya, aku mempelajarinya sedikit di kampusku."Kamu memjawabnya dengan candaan. Rasanya hatimu senang melihat Yesung seperti itu.
3 bulan. Yesung masih tetap dirawat dirumah sakit. Badannya semakin kurus. Wajahnya cekung dan rambutnya sudah rontok semua. Pulang kuliah, kamu langsung ke rumah sakit.
Kamu membuka pintu ruangan. Tidak ada orang disana. Yesung oppa juga tidak terbaring di ranjang. Kaku. Seketika kamu menjadi tegang.
Kamu melihat ke toilet ruangan, tdk ada orang. Tapi barang2 kalian masih ada di ruangan ini. Kamu merasa sangat lemas dan menangis. Kamu menelepon eommamu.
Tidak diangkat. Appa juga tdk mengangkat telepon. Kamu terisak. Apa yang terjadi? Kamu panik. Pikiran2 buruk terus melintas di kepalamu.
Pintu ruangan terbuka. Kamu melihat Yesung duduk di kursi roda memegang kue cokelat dgn lilin diatasnya. Eomma, appa dan Kyuhyun juga disana.
Mereka tersenyum padamu. Perasaan panik tadinya berubah menjadi haru. Mereka mendekatimu "selamat ulang tahun, adikku sayang."
Kamu memeluk mereka satu persatu sambil menangis bahagia. "Kalian membuatku khawatir, terutama kau, oppa." Kamu memukul Yesung pelan.
"Tiuplah lilinnya."Appa menyuruhmu. Kamu memejamkan mata dan berdoa "aku minta padamu, Tuhan. Sembuhkan oppa ku dari penyakitnya."
Yesung diam melihatmu. Air mata jatuh di pipinya. "Seharusnya kau mendoakan dirimu. Bukan diriku."Katanya. Kamu meleletkan lidahmu.
"Terserahku. Ini hari ulang tahunku." Kamu tersenyum jahil. Yesung tersenyum kecil. "Ini untukmu, Mi." Kyuhyun memberikan sebuah kotak kecil padamu.
Kamu menerimanya. Kamu membuka kotak itu. Cincin. Cincin dengan sesuatu yang berkilau di tengahnya. Kyuhyun tersenyum padamu. Dia memakainkan cincin itu ke jarimu.
"Kali ini, aku menunjukkan keseriusanku lagi, di depan keluargamu. Agak kau percaya."Appa dan eomma terlihat senang. Yesung tersenyum. Rasanya seperti mimpi.
Keluargamu sudah menyetujui hubunganmu dengan Kyuhyun. Kamu menangis bahagia dan memeluk mereka lagi. "Ini adalah hari terindah dalam hidupku."
Tiba2 Yesung mencolekkan kue itu ke wajahmu. Kamu cemberut dan membalas mencoleknya. Hari ini semua org tertawa, termasuk oppa. Yesung oppa bahagia sekali.
Sudah 4 bulan. Dokter mengatakan kondisinya lumayan membaik. Kamu terus menemani oppamu di rumah sakit setiap hari. Hari ini appa dan eommamu jg di rumah sakit.
"Bisakah aku meminta sesuatu?"Tanya Yesung tiba2. Kalian menoleh padanya. "Kau mau apa, nak?"Tanya appa. "Aku ingin berjalan2."
Appa dan eomma berpandangan "kau ingin pergi kemana?"Tanya eomma. "Kalian harus berjanji mengabulkannya."Yesung tersenyum lemah.
"Ya, aku berjanji."Jawabmu cepat. "Aku ingin melihat matahari terbenam. Bisakah?"Tanya Yesung penuh harap. Eomma tampak tidak setuju "Tapi kondisimu..."
"Eomma, aku mohon.."Pinta Yesung. "Baiklah, aku akan minta izin dari dokter." Appa dan eomma keluar dr ruangan. "Kau yakin, oppa?"Tanyamu.
"Aku sudah lama tidak bermain2 bersamamu, tidak pergi bersamamu."Yesung tersenyum. "Aku janji aku akan baik2 saja."Yesung meyakinkanmu.
Yesung diizinkan pergi. Appa meminta sebuah ambulance untuk ikut, untuk jaga2. Kalian pergi ke pantai sore itu. Tidak ada orang. Hanya kalian berempat.
Kamu dan Yesung bersandar pada batu besar. Kalian duduk disana. Yesung tampak senang sekali. Dia memandang ke arah air yang terkena bias matahari.
"Mataharinya sangat besar."Yesung tersenyum ceria. "Kau tahu? Melihat matahari terbenam adalah salah satu keinginanku."
Kamu menatap Yesung. "Aku senang sekali aku bisa melihat matahari ini bersama dengan keluargaku. Aku kira aku tidak akan pernah bisa melihatnya."
"Aku ingin melihat matahari setiap hari, bersama kalian. Aku ingin sekali. Aku juga ingin melihatmu dan Kyuhyun menikah nantinya. Dia pria baik."
"Aku ingin memperkenalkan dirimu pada istriku bahwa kau adalah salah satu wanita yang paling kucintai di dunia, bersama eomma."
"Bisakah kau baik2 saja? Ah... Lihat! Mataharinya akan tenggelam."Yesung terus berbicara. Dia tidak menyadari kamu menangis mendengar ceritanya.
Kamu cepat2 menghapus airmatamu. Yesung memandangi matahari terbenam dengan takjub. "Aku berharap matahari tidak akan pernah tenggelam, dan diriku."
Kalian berdua memandangi sunset dihadapan kalian. "Aku akan selalu menyayangimu, Mi."Kata Yesung. "Kau adikku yang terbaik."
Kamu tidak mau melihat wajah Yesung. Perih. Susah payah kamu menahan tangismu. Tiba2 suasana menjadi diam. Kamu menoleh pd Yesung.
Darah mengalir dari hidungnya. Nafas Yesung tersengal sengal. Tangannya bergetar. Panik, menangis, berat sekali sesuatu yang menghantammu. Yesung oppa..
"EOMMA!! APPA!!!"Kamu berteriak. Mereka datang. Eomma tampak terkejut dan sangat sedih. Yesung dilarikan ke ambulance. Kamu menangis histeris.
"Oppa... Dia tidak pernah seperti ini sebelumnya! Oppaaaa!!!"Kamu terisak. Appa memelukmu. "Jangan seperti itu lagi, oppa..."Kamu menangis lirih.
Kalian tiba dirumah sakit. Yesung dilarikan ke UGD. Kalian menunggui Yesung. Kyuhyun datang ke rumah sakit setelah mendengar kabar dr appamu.
Kamu tidak berhenti menangis. Kyuhyun memeluk dan menghiburmu. "Apakah dia akan baik2 saja, oppa?" "Tenanglah, dia akan baik2 saja."Kyuhyun mencium puncak kepalamu.
Yesung sudah sadar. Kata dokter, tiba2 keadaannya memburuk. Yesung sudah kembali ke ruangannya. Malam itu, bersamamu.
Eomma dan appa pulang kerumah sebentar untuk mengambil pakaian. Kamu menunggui Yesung malam itu. Lingkaran hitam tampak di matamu. Sembap.
"Kau belum mengantuk, oppa?"Tanyamu. Yesung menatapmu lemah. Kamu memegang tangannya. "Apa yang sakit, oppa?" Air matamu berlinang.
Yesung menggeleng sambil tersenyum. "Kau masih bisa tersenyum di saat seperti ini."Setetes air mata jatuh. "Kau sangat kuat." Kamu menggenggam tangannya.
"Kenapa ada lingkaran hitam di sekitar matamu?"Tanya Yesung lirih. "Kau menangis?" Kamu cepat2 menggeleng. "Anii.. Aku hanya kurang tidur."
"Kau sangat sibuk? Tugasmu banyak? Apa yang perlu aku ajarkan?"Tanya Yesung. Sakit sekali mendengarnya, disaat seperti ini, Yesung masih memperhatikanmu.
Air matamu jatuh. "Kenapa kau menangis? Kau terlalu lelah?"Tanya Yesung, dia mencoba menghapus air matamu dengan tangannya yang lemah.
"Kemarilah, oppa ingin sekali memelukmu."Kamu memeluk Yesung. Menangis. "Jangan lupa janjimu, kau berjanji akan mengajariku. Kau harus sembuh."
Yesung menahan air matanya. "Bolehkah aku berbaring disini? Disampingmu?" Tanyamu padanya. Yesung mengangguk. Kamu berbaring disebelah Yesung.
Kamu mengeluarkan handycam mu dan menyalakannya. "Ayo kita nonton video"Ajakmu. Yesung tersenyum kecil. Video itu, saat2 kamu dan Yesung bercanda.
Kamu dan Yesung tertawa saat melihat video Yesung yang terjatuh ke selokan saat bermain sepeda. "Ah.. Lihat! Ini si cengeng!"Yesung tertawa.
Kamu sedang menangis di video itu. Yesung memukul kepalamu. Eomma yang merekam kejadian ini. "Lihat? Sudah besar tetap saja menangis."
Yesung mengejekmu. Kamu tertawa kecil. Kalian melihat semua video di handycam itu. Kenangan serasa berputar kembali, di saat Yesung oppa masih bisa berdiri sendiri.
Saat Yesung mengajarimu, saat Yesung memarahimu dan memukul kepalamu, saat Yesung memberikan Kkoming padamu, saat dia mengganggumu.
"Aku mengantuk."Yesung menguap sedikit. Badannya tampak berkeringat. Pucatnya masih terlihat. "Bolehkah aku meminta sesuatu?"Tanyanya.
"Apa oppa?"Tanyamu. "Kau janji akan mengabulkannya? Aku berjanji tidak akan meminta apapun lagi."Yesung tersenyum lirih berusaha meyakinkanmu.
"Kau ingin meminta apa, oppa?"Tanyamu. "Nyanyikan sebuah lagu untukku."Jawabnya. "Kau ingin aku menyanyikan lagu apa?" Air matamu berlinang.
"Nyanyikan sebuah lagu pengantar tidur. Aku ingin tidurku lelap."Yesung tersenyum lemah. Kamu tersenyum di tangismu, "berjanjilah kau hanya tidur."
Yesung tidak menjawab. Dia hanya tersenyum lemah. Matanya seperti diusahakan untuk terbuka, untuk melihatmu wajahmu.
Kamu menyanyikan sebuah lagu pengantar tidur untuk Yesung, perlahan2 Yesung menutup matanya. Kamu menyanyikan lagu itu dengan suara bergetar.
Kamu mengelus kepala Yesung dan mencium keningnya. Kamu menangis. Tidurlah, oppa. Mungkin sakitmu akan berkurang bila kau tidur.
Kau tidak pernah mengatakan padaku dimana yang sakit. Kau hanya tersenyum dan bilang kau benci melihatku menangis. Kau tidak suka aku menangis?
Sekarang aku benar2 menangis. Aku menangis karenamu. Untunglah kau tidak melihatku, kalau kau melihatku seperti ini, kau akan benci padaku bukan?
Bolehkah aku tidur disini? Disampingmu? Kenapa kau tidak menjawab? Kau tidak mendengarku? Kenapa kau menutup matamu? Coba buka sedikit untukku.
Bunyi. Kamu mendengar bunyi itu, bunyi yang datar, tapi membuat jantungmu berdegup kencang. "Oppa?"Panggilmu. Yesung tidak terbangun. "Oppa!!"
"Jangan tidur! Dasar kau tukang tidur! Bangun!" Kamu mengguncang2 tubuh Yesung. Menangis, kamu berharap ini hanya mimpi, badanmu terasa berat.
"Ya! Oppaaa... Tolonglah.. Bangun..."Kamu histeris. Dokter masuk ke ruangan, dengan eomma, appa dan Kyuhyun. "Yesung oppa..."
Kamu menunjuk Yesung, "bangunkan dia eomma. Marahi dia.. Dia hanya tidur..."Kamu terisak. "Bangunlah, kita akan makan es krim bersama.."
"Aku ada tugas, oppa.. Bantu aku mengerjakannya. Lihat! Aku menangis. Kau akan benci aku bukan? Pukul aku kalau kau membenciku."
Yesung tetap bergeming. Kamu melihat dia tidur dengan damainya. Semuanya terasa begitu cepat. Kamu menyentuh pipi Yesung dan semuanya menjadi gelap.
'Aku sekarang berada disini, di pantai ini. Kau masih ingat kita kesini? Melihat matahari terbenam? Aku mengajak Kyuhyun oppa kesini, seandainya kau ada..'
'Aku juga sedang menunggu matahari terbenam. Aku teringat denganmu, oppa. 6 bulan sudah kau tidak mengajariku dan memarahiku. Aku tidak merindukanmu..'
'Tapi kenapa aku menangis setiap mengingat itu? Ah, apa karena aku rindu? Baiklah, aku tarik kembali kata2ku tadi. Aku merindukanmu. Bisakah kau kembali?'
'Apakah kau melihatku dari sana? Kau bahagia disana? Kkoming sudah jarang mengeong lagi. Mungkin dia mengira kau sudah tak mau mengurusnya, oppa.'
'Dia sudah jinak padaku. Setiap aku pulang, dia pasti langsung berlari kearahku. Kalau kau kembali, mungkin dia tidak akan mengenalmu lagi.'
'Tapi kau tidak mungkin kembali, bukan? Tidak ada temanku untuk makan es krim di rumah. Aku memakannya sendiri. Kalau kau mau, pulanglah..'
'Apakah kau merindukanku? Kau tidak membenciku karena aku menangis kan oppa? Jangan membenciku. Aku sedih bila kau membenciku.'
'Oppa, kau bilang ingin mengatakan bahwa aku dan eomma adalah wanita yang paling kau cintai didunia pada istrimu kan? Kalau kau masih ada, aku akan punya eonni baru..'
Kamu menutup buku diarymu dan mengambil sesuatu di selipan buku itu. Burung kertas merah yang dibuatkan Yesung untukmu. Air matamu menetes.
Kamu tersenyum disela tangisanmu dan melihat matahari terbenam itu. Melihatmu seperti itu, Kyuhyun menarikmu ke sisinya dan menghapus air matamu.
Kau tahu, oppa? Kau adalah salah satu pria yang paling kucintai di dunia ini. Percayalah, sampai nanti, aku akan selalu menyayangimu. Gomawo, oppa..

3 komentar:

  1. sediiih,huaaa,nggak bsa berenti nangis...

    BalasHapus
  2. eoniieee tanggung jawab... tisu ku abis nih wkwk xD

    BalasHapus
  3. ff nya bner2 bagus dan sedih.aku nangis waktu bacanya T.T

    BalasHapus