Sabtu, 07 April 2012

Forever

cast: Mi(You), Yesung and Siwon 

"Haha kau sangat lucu, oppa! Bagaimana kau bisa melakukan itu?" Kamu melihat Yesung yang membuat wajahnya menjadi seperti babi. "Hidungmu sangat besar!"
Yesung memukul kepalamu pelan. Tapi kamu hanya tertawa. Kemudian Yesung meniup-niup kepalamu. "Kau belum sikat gigi, oppa?"
"Ya! Mulutmu itu terlalu dekat dengan hidungmu! Kau tidak sadar?" Yesung mengerutkan bibirnya "kau mau ku pukul lagi?"Tanyanya jahil.
"Coba saja kalau kau bisa!" Kamu berlari dr Yesung dan Yesung mengejarmu "kalau kau berhenti aku akan belikan es krim!"Yesung berteriak dari kejauhan.
"Benarkah?"Kamu berhenti. Yesung menangkapmu dan menggendongmu. Dia menggelitikimu sampai wajahmu memerah.
"Menyerah?"Tanya Yesung padamu "menyerah. Ampun,oppa.."Kamu menahan tawa.
Kamu dan Yesung sering pergi ke tempat ini, sejak kalian kecil, selalu bermain bersama. Ada satu pohon di tempat ini, dikelilingi rumput yg hijau.
Yesung membuatkan ayunan untukmu dan untuknya di pohon ini. Sampai sekarang, hingga kalian remaja, kalian masih sering bermain bersama.
Orang tua kalian sudah saling mengenal. Yesung adalah oppa terbaik yang pernah kamu miliki. Seperti oppa kandungmu.
"Aku akan membelikanmu es krim" Yesung menarik tanganmu "tunggu oppa, perutku masih sakit karena tertawa tadi" Yesung menoleh padamu dan memasang wajah seperti babi lagi.
Tawamu jadi tak berhenti. Yesung juga ikut tertawa "naik! Dasar kau bocah!"Yesung menundukkan sedikit badannya.
Kamu tetap tertawa dan naik ke punggung Yesung "diam atau aku akan menurunkanmu!"Yesung mengancam.
Kamu menahan tawamu dan diam. Tetapi Yesung tiba2 tertawa dan kamu ikut tertawa di punggungnya.
Kamu dan Yesung berjalan sambil menjilati es krim. Sesekali Yesung mengambil es krimmu dan menggigitnya. Kamu hanya memukul oppamu.
"Temani aku, Mi. Aku mau menemui seseorang,"Yesung menarik tanganmu. "Rapikan bajumu!" "Ya! Untuk apa? Aku sudah cantik!"Kamu menempelkan jarimu ke pipi.
"Ne.. Kau memang adikku yang paling cantik!"Yesung mencubit pipimu. Kamu menggandeng Yesung di perjalanan.
"Siwon!"Yesung mengangkat tangannya. Kamu melepas gandenganmu. "Oppa!"Teriakmu pd Siwon.
Siwon mendekati kalian. Dia tersenyum padamu. Kamu balas tersenyum padanya. "Darimana saja kalian?"Tanya siwon. "Membelikan es krim nona cerewet ini."
Yesung mengacak-acak rambutmu. "Kau darimana oppa?"Tanyamu antusias. "Aku hanya berjalan-jalan setelah pulang dari tempat ibadah." Siwon tersenyum
"Kau sangat taat. Tidak seperti oppa yang berdiri disampingku ini,"kamu melirik Yesung. "Ya! Seharusnya aku membelikanmu cermin, bukan es krim," kalian bertiga tertawa.
Siwon oppa. Setiap kali kamu melihatnya selalu terpesona, sempurna. Dia mempunyai semua hal yang diinginkan wanita.
Kamu seringkali bercerita ttg Siwon pd Yesung. Yesung mendukungmu, dan tanpa kamu sadari, Yesung dalam misinya untuk mendekatkan kalian berdua.
"Pesta perpisahan tingkatan kita akan berlangsung hari sabtu. Kau akan pergi dengan siapa?"Tanya Yesung pada Siwon. Siwon menggeleng tersenyum dan menatapmu.
"Bagaimana denganmu, Yesung? Shin Hye?"Siwon menggoda Yesung. "Ah, aku lebih nyaman untuk pergi sendiri,"jawab Yesung santai. "Bagaimana kalau kau pergi dengan Mi?"
Kontan membuat wajahmu memerah. Kamu mencubit perut Yesung. Siwon tertawa, "ide yang bagus." Siwon menatapmu. "Kau mau pergi bersamaku, Mi?"
Kamu melotot tak percaya. Siwon, Choi Siwon, lelaki yang paling diidamkan disekolahmu, mengajakmu pergi bersamanya. Mimpi apa aku semalam?
"Kau bercanda?"Tanyamu. "Apakah aku kelihatan bercanda?"Siwon tersenyum. "Baiklah,"katamu malu-malu. "Sekarang kalian pergilah!"Yesung mendorong punggungmu.
"Oppaaaa!"Kamu memukul Yesung pelan, malu2. Yesung menyuruhmu jalan dengan Siwon, tapi akhirnya kamu mau jalan dengannya.
"Tolong buangkan es krimku,"kamu memberikan es krim mu pd Yesung. Yesung menerimanya. Kamu dan Siwon jalan berdua, ternyata Siwon org yg menyenangkan.
Yesung tersenyum melihat kalian dr kejauhan, kemudian dia memandang es krim mu, tersenyum dan memakannya, tdk membuangnya.
Hari itu adalah hari yang paling indah bagimu. Siwon berjalan disampingmu, bersamamu. Banyak mata melihat kearah kalian, seolah2 kalian adalah pasangan yg sangat serasi.
Banyak mata wanita2 yang iri padamu disepanjang jalan. Bagaimana tidak, semua mata pasti aja tertuju pada Siwon. Sempurna.
"Kau ingin menemaniku membeli tuxedo?"Tanya Siwon. Kamu mengangguk2. Siwon tersenyum dan menggenggam tanganmu. Jantungmu berdegup kencang
Kalian tiba disebuah butik yang cukup mahal dan terkenal. Disana terdapat banyak tuxedo dan gaun2 indah untuk wanita. Kamu membantu Siwon memilihkan tuxedo yg pas buatnya.
Siwon telah memilih tuxedonya. Sangat pas untuknya, membuatnya semakin menawan. Tiba2 Siwon menarik tanganmu dan mengajakmu melihat gaun untuk wanita.
"Kau ingin gaun yang seperti apa?"Tanya Siwon padamu. Kamu terperangah. "Tapi aku tidak.." "Jangan menolak."Siwon tersenyum. Matanya tertuju pada gaun berwarna merah.
Bagus. Sangat cantik. Gaun tanpa tali dengan terusan yang panjang hingga menyentuh lantai. Gaun melekat manis di badanmu. Siwon yang melihatmu takjub.
"Cantik."Siwon tersenyum lebar. Kamu tersipu. "Tolong gaun ini."Siwon berkata pd pegawai butik itu. "Tapi oppa..."Siwon tersenyum. "Anggap ini imbalan kau menemaniku."
Siwon mengantarmu pulang. Kamu menunggui mobil Siwon sampai tak terlihat lagi. Kemudian kamu melihat kamar apartemen Yesung. Sepertinya dia blm plg, pikirmu.
"Mi!"Yesung berlari-lari melihatmu di lorong apartemen. "Oppa, darimana saja?" "Membeli ini!" Yesung menyerahkan sebuah jepitan rambut.
Jepitan itu sangat cantik. Kamu menerimanya "gomawo,oppa!" Kamu tersenyum pd Yesung dan memakainya.
"Kau semakin cantik."Yesung mencubit pipimu. "Jangan nakal2 ya saeng! Aku mau tidur, kau kembali lah ke kamarmu." Kamu kembali ke kamar apartemenmu.
Esoknya, kamu bersiap2 akan pergi kesekolah. Kamu memakai jepitan yang diberikan Yesung kemarin. Kamu turun kebawah dan mendapati Siwon menunggumu.
"Masuklah,"katanya dari dalam mobilnya. Siwon tersenyum padamu. "Tapi.. Aku bersama Yesung oppa" "Dia sudah pergi duluan. Masuklah" kamu tersenyum dan masuk ke mobil.
Yesung melihat kalian pergi dari kejauhan dari dalam mobilnya. Dia tersenyum pahit dan mengarahkan mobilnya kesekolah.
Kamu selalu bersama Siwon disekolah itu pd jam istirahat. Kalian selalu tertawa dan tersenyum. Kamu membuat tingkah lucu dan Siwon tertawa.
"Ayo, pulang denganku."Siwon menggenggam tanganmu tiba2. Kamu terperangah melihat tingkah Siwon. Siwon tersenyum. "Ye, oppa."Katamu malu2.
Siwon menggenggam tanganmu saat menuju kemobil. Tiba2 kamu tersandung, terjatuh. "Kau tidak apa2?"Siwon khawatir. "Ye, oppa. Aku baik2 saja."Siwon membantumu berdiri.
"Jangan terlalu memikirkanku, kau bisa terjatuh lagi"Siwon bercanda. Kamu mengerutkan bibir dan tersenyum "kau terlalu percaya diri, oppa."Siwon mencubit pipimu.
Tiba2 terlintas seseorang dipikiranmu. Kamu teringat pada Yesung oppa. Dia sering mencubit pipimu. Ah.. Aku belum ada bertemu dengannya hari ini, pikirmu.
Kamu sampai di apartemenmu. Kamu mengintip sebentar ke kamar apartemen Yesung. Dia belum pulang, pikirmu. Di apartemenmu, kamu bercermin dan menyisir rambutmu
Jepitan. Jepitan itu tidak ada. Kamu mencarinya di tasmu. Tapi jepitan itu tidak ada. Ah.. Tidak apa, Yesung oppa akan membelikan jepitan lagi untukku, pikirmu.
Dimana Yesung oppa? Kenapa dia tidak memberitahuku kalau akan pulang terlambat? Kamu menelepon ponselnya, tapi tidak aktif.
Kamu pergi ke taman tempat kalian sering bermain. Kamu melihat Yesung sedang duduk di ayunan sambil menggunakan earphone. "Oppa!"Teriakmu
Yesung menoleh padamu dan tersenyum "ah.. Adikku jelek."Dia mengacak2 rambutmu "kenapa kau tidak blg kau disini?aku bosan di apartemen."
"Aku baru saja disini,"Yesung menggerakkan ayunannya. Kemudian dia berdiri. "Duduklah disini, kita main ayunan ini."
Kamu tertawa kecil dan duduk. Yesung mendorong ayunanmu dan kamu tertawa. "Tawamu sangat mengerikan"canda Yesung.
"Aku anggap itu pujian."Kamu terus tertawa. Yesung berhenti mendorongmu dan duduk di ayunan sebelah. Dia menatapmu sambil tersenyum.
"Ya! Kenapa kau melihatku seperti itu? Aku bisa mimpi buruk,"kamu tetap tertawa. Yesung tidak membalas perkataanmu. Dia tetap menatapmu.
"Ada yang ingin kukatakan padamu saeng."Kamu menghentikan ayunanmu. "Mengatakan apa, oppa?"Tanyamu.
"Kau sangat jelek kalau kau serius seperti itu."Kamu bercanda lagi. Tapi Yesung hanya tersenyum kecil. "Jangan seperti itu."
"Aku akan pergi, saeng." Kata Yesung tiba2. Kamu menoleh padanya. Terdiam. "Kau.. Kau akan pergi kemana?"Tanyamu khawatir. Yesung menundukkan kepalanya
"Aku akan meneruskan study ku ke Paris."Kamu tetap terdiam. Jantungmu berdegup lebih cepat. "Kau.. akan meninggalkanku?"Tanyamu terbata2.
Yesung memegang tanganmu. Tapi kamu melepasnya, "tapi kau pernah berjanji padaku akan menjagaku dan menemaniku dimanapun aku berada."
Kamu mulai menangis. "Dulu, kau bilang kita akan selalu bermain bersama. Jadi, kalau kau pergi, aku tidak akan bermain lg denganmu?"
"Jangan menangis."Yesung mencoba menghapus air matamu. Hatinya sakit. Tapi kamu menepis tangannya. "Kau berbohong padaku."
"Aku berjanj..." "Kau oppa yang paling jahat!aku tidak mau mendengarmu lagi!"Kamu berlari sambil menangis. Yesung melihat kepergianmu. perih.
Yesung mengambil ponsel di sakunya. "Bisakah kita bertemu? Ya, sekarang. Aku akan kesana." Dia berlari menuju mobilnya dan pergi.
"Tolong berikan ini padanya."Yesung menyerahkan sebuah jepitan pada Siwon. "Aku tidak akan sempat bertemu dengannya."Kata Yesung.
Siwon menerima jepitan itu. "Kenapa kau tidak menyerahkannya sendiri?"Yesung tersenyum kecut "aku tidak yakin dia mau bertemu denganku lagi."
"Jadi kau tidak akan menghadiri acara perpisahan besok?"Tanya Siwon. Yesung menggeleng "aku akan berangkat besok malam. Sebenarnya aku tak sanggup.."
"Aku harus meninggalkan seseorang yang telah kujaga selama 12 tahun. Kau tahu bagaimana rasanya? Dia seperti bagian dr hidupku."
"Aku yang selalu membuatnya tertawa, menghapus air matanya ketika dia menangis. Dia memang sangat bodoh, cengeng."
"Aku takut tidak ada lg yg menghapus air matanya ketika dia menangis. Dan dia jg sangat suka es krim. Aku sering membelikan itu untuknya."
Yesung menghapus air matanya yg menetes. "Tolong jaga dia, Siwon. Aku tahu kau bisa menjaganya. Jangan buat dia menangis."
"Oh ya. Bila dia menangis, tolong hapus air matanya dan belikan dia es krim. Bercandalah dengannya, dia sangat cantik saat tertawa."
"Aku minta maaf."Kata Siwon tiba2. Yesung menoleh, "untuk apa?" "Aku tahu, kau mencintainya. Maafkan aku membuat kalian jauh."
Yesung terdiam. Dia menerawang sesuatu, "kau tidak salah. Tapi dia menyukaimu, dia sering bercerita ttgmu padaku. Dan akupun tahu kau menyukainya."
"Aku percayakan padamu, Siwon. Tolong jaga dia. Aku berharap kalian bahagia." Yesung menepuk2 pundak Siwon. Siwon tersenyum kecil.
Kamu terus menatap bintang dibalkon apartemenmu malam itu. Air matamu jatuh. Biasanya Yesung akan mengajakmu melihat bintang di taman bersamanya.
Apakah oppa sudah makan?kamu terus bertanya2 dalam hatimu. Tiba2 ponselmu berdering, Siwon oppa. Kamu mengangkatnya. "Yeoboseyo, oppa."
"Kau sedang apa saeng?aku hanya ingin tahu keadaanmu."Siwon tersenyum diseberang sana. "Kau sudah makan?"Tanyanya lagi. Kamu tersenyum.
"Ne,oppa"jawabmu "aku tidak sabar melihatmu besok. Kau pasti akan sangat cantik sekali."Kata Siwon. "Jangan terlalu memujiku,oppa."
Siwon tertawa. "Ya, aku tahu. Tidurlah, sudah hampir larut. Mimpi indah, Mi."Kamu tersenyum. Kamu memutuskan percakapan. "Gomawo, oppa."Ujarmu lirih.
Esoknya.. Malam itu kamu bercermin. Kamu melihat bayangan dirimu dibalut dengan gaun merah pemberian Siwon. Kamu merasakan ada yg kurang.
Kamu memperhatikan rambutmu. Seharusnya jepitan itu tdk kuhilangkan, pikirmu. Kamu berencana untuk minta maaf pd Yesung di acara itu nanti.
Siwon menjemput ke apartemenmu. Kamu mengintip apartemen Yesung sedikit. Masih ada nyala lampu, pikirmu. Kamu menghela nafas.
Kamu turun kebawah. Siwon berdiri menungguimu dengan tuxedonya. Dia sangat tampan malam ini. "Oppa!"Panggilmu.
Siwon menatapmu takjub. "Benar dugaanku semalam." Kamu tersenyum dan tersipu malu, Siwon mencubit pipimu. Kamu menghentikan senyummu.
Kamu teringat pada seseorang. Seseorang yg suka mencubit pipimu. Kamu menoleh ke apartemen,kamar Yesung, masih ada cahaya lampu disana.
"Ada apa?"Tanya Siwon. Kamu menggeleng cepat2 dan tersenyum kaku. "Ayo kita pergi sekarang,oppa."
Yesung melihat mobil yang semakin jauh melaju. Air mata menetes lagi. Yesung mematikan lampu apartemen dan menyeret kopernya keluar.
Yesung sudah tiba dibandara. Dia menuju ke pintu keberangkatan ke Paris. Dia menoleh kebelakang sebentar, berharap ada seseorang yang diharapkannya. Ternyata tidak ada.
Yesung menghela nafas. Dia tersenyum kecut. Sejenak ia ingin berlari keluar untuk menemui gadis itu. Tp diurungkannya dan dia menyerahkan tiket pada petugas.
Semua mata tertuju pada kalian. Siwon merangkulmu dengan mesra, membuat yang lain iri. Tapi kamu terus melihat kesekeliling.
Dimana oppa? Tanyamu dalam hati. "Maukah kau berdansa denganku?"Siwon mengulurkan tangannya dan membungkukkan sedikit badannya.
Kamu memaksakan seulas senyum sambil tetap melihat kesekeliling. "Ye, oppa." Kamu menerima uluran tangan Siwon. Siwon mengajakmu ketengah lantai dansa.
Musik dimainkan. Sepertinya hanya kalian yg berdansa. Semua orang melihat kalian. Siwon tetap tersenyum padamu. Tp matamu tetap mencari seseorang.
Kamu berdansa dengan Siwon. "Mi.."Siwon memanggil namamu. Kamu menoleh "ada apa oppa?" "Ada yang harus kukatakan."
"Apa kau tahu Yesung akan pergi ke Paris?"Kamu menggangguk. Kalian ttp berdansa. "Aku bertemu dengannya kemarin."Kamu menatap mata Siwon.
"Dia bercerita padaku. Tentangmu."Kamu menunggu Siwon melanjutkan perkataannya. "Dia mengatakan kalau dia akan ke Paris malam ini."
Sejenak kamu tidak bisa berpikir. Kenapa oppa tdk memberitahuku?jeritmu dlm hati. "Dia menyuruhku menjagamu, menggantikannya."
Lemas. Tapi Siwon ttp membimbingmu berdansa. "Dia berpesan padaku untuk menemanimu dan menghapus air matamu ketika kau menangis."
Tanganmu bergetar, Siwon merasakannya. Tapi dia tetap memegang tanganmu erat. "Dia berpesan untuk selalu membuatmu tertawa dan membelikanmu es krim."
"..dia bilang, kau sangat cantik saat tertawa. Dan kau cengeng. Dan dia menangis. Dan aku yakin dia... Mencintaimu."Kamu menghentikan dansamu. Menangis.
Semua org melihatmu heran. Siwon menghapus air matamu, "aku akan melakukan yang dia katakan." Siwon mengeluarkan sesuatu dari sakunya.
Jepitan rambut. Jepitan yang diberikan Yesung padamu. Kamu menerimanya dengan hati yg sakit dan tangan bergetar. Rasanya seperti ada yg menghantammu.
"Yesung menyuruhku memberikan ini padamu,"kamu memegang jepitan itu erat. Apakah aku masih sempat menjemputmu Yesung oppa?lirihmu dlm hati.
Kamu berlari keluar dari ruangan itu, menuju bandara. Kamu hanya bisa menangis. Ponsel Yesung tidak aktif. Berharap dia tak akan pergi.
Kamu sampai di Incheon airport. Semua org memandangmu heran. Kamu menangis sambil mencari2 sosok Yesung.
Susah payah kamu berlari, karena gaunmu. Kamu tetap menggenggam jepitan itu erat, berharap Yesung akan muncul dan memelukmu.
Jangan pergi, oppa.
Aku tidak akan cengeng lagi dan tidak akan minta es krim lagi padamu. Jangan pergi, oppa. Tidak ada lg yang menemaniku dan menjagaku.
Jangan pergi, oppa. Aku janji akan menjaga jepitan ini dan tidak menghilangkannya lagi. Kau marah karena aku menghilangkannya?
Jangan pergi, oppa. Tidak ada lagi teman bermainku ditaman itu. Di taman kita berdua. Berbeda bila kau digantikan orang lain. Sangat berbeda.
Kau pergi karena aku terlalu kekanak-kanakan?percayalah oppa. Itu semua karena aku menyukai perhatianmu. Maafkan aku..menyukaimu.
Semua kenangan terlintas dibenakmu. Kenangan saat Yesung menjahilimu,membuatmu tertawa,menghentikan tangismu,membelikanmu es krim
Dan ketika terakhir kali kamu bertemu dengannya di taman itu. Kamu pergi meninggalkannya, tidak peduli dengan perasaannya. Meninggalkannya sendiri
Kamu terus mencari Yesung. Kamu mendengar sebuah pemberitahuan dengan pengeras suara bahwa penerbangan ke Paris akan segera berangkat.
Kamu berlari menuju pintu keberangkatan ke Paris. Kamu berlari sambil menangis. Tolong berikan aku kesempatan untuk mengatakannya,oppa..
Kamu tiba dipintu itu, seorang petugas melihatmu. "Maaf,Ma'am. Penerbangan ke Paris sudah ditutup. Pesawat akan take off."
"Tidak bisa! Aku mohon! Aku ingin mengatakan sesuatu pada seseorang! Aku mohon!" Kamu berusaha masuk. Tapi ditahan oleh petugas itu.
Tangismu semakin pecah, "tolonglah aku.. Kumohon."Kamu memohon berlutut sambil menangis. Lemah. Seseorang menarikmu dari belakang.
Seseorang memelukmu. Kamu terus menangis dipelukannya. "Jangan menangis, aku mohon."Siwon memelukmu erat. "Aku mohon.."
"Aku.. Aku.. Ada yang harus kukatakan padanya. Ada yang ingin kukatakan padanya."Katamu disela tangismu. Kamu semakin menggenggam erat jepitan itu.
Siwon mencium kepalamu dan mengelusnya. Kamu terisak. Kamu merasa sangat lemas. "Aku.. Aku ingin mengatakannya. Saranghae, Yesung oppa."
Tangismu semakin pecah. Semuanya seperti berbayang. Tapi kamu tetap memegang erat jepitan itu. Dan semuanya menjadi hitam.
Kamu mendatangi taman hari ini. Sudah 3 tahun berlalu. Tiap hari kamu pergi kesini. Duduk di ayunan itu, ayunan yg biasa Yesung duduki.
Kamu melihat pemandangan terhampar sangat indah dihadapanmu. Tidak ada yang berubah. Semenjak Yesung berada di Paris, semuanya tampak sama.
Air matamu menetes lagi. Kamu teringat ketika dia menggendongmu dan mencubit pipimu. Kamu tertawa kecil. Apa kau sudah sukses sekarang, oppa?
Ah.. Kau sudah melupakanku. Itu sudah lama sekali, pikirmu dalam hati. Kamu memandang lurus kedepan. "Ya! Apa yang kau lakukan dengan ayunanku?"
Kamu menoleh kebelakang. Seorang laki2 mengenakan sebuah jas rapi dengan tangan disaku. Dia mendekatimu. Kamu terperangah.
"Minggir! Ini ayunanku!"Yesung menarikmu dan dia duduk di ayunan itu. Air matamu mengalir. "Oppa.." "Apa yang kau lakukan selama ini dengan ayunanku?"
Kamu tidak menjawabnya. "Kenapa kau melihatku seperti itu?" Yesung bangkit dari duduknya. "Oppa..."Katamu lagi. Kamu menutup wajahmu dan menangis.
Yesung mengangkat dagumu dan menghapus airmatamu. "Aku sudah pulang."Bisiknya. "Jangan menangis, kau mau es krim?"Tanyanya, tersenyum.
Kamu tetap menangis. "Kau tidak berubah, tetap saja cengeng. Baiklah. Aku tidak akan membelikanmu es krim." Yesung tersenyum mengancam.
Air matamu tdk berhenti mengalir. Yesung menarikmu kepelukannya. "Jangan menangis, Mi. Aku bercanda. Aku akan membelikanmu es krim."
"Kau datang, oppa.."Kamu memeluk Yesung erat. "Aku kira kau tidak akan menemuiku lagi."Yesung menghapus air matamu.
"Tersenyumlah,"suruh Yesung. "Aku tidak akan mungkin melupakanmu. Maafkan aku meninggalkanmu 4 tahun ini. Maafkan aku."
"Seharusnya aku yang minta maaf, oppa. Aku marah padamu.."Kamu terisak "jangan menangis, Mi. Tersenyumlah."Yesung menghapus air matamu lagi.
"Tersenyumlah. Aku rindu dengan senyuman dan tawamu. Aku berjanji aku tidak akan meninggalkanmu lagi. Aku akan terus bersamamu."
"Aku berjanji, Mi. Aku akan menjagamu. Aku akan selalu ada untukmu. Mianhe. Saranghaeyo."Yesung mempererat pelukan.
"Nado jeongmal saranghae, oppa. Gomawo"katamu. Yesung mencium keningmu. "Hey! Jepitan rambut ini! Masih kau simpan?"
"Tentu saja. Setiap hari selalu aku pakai. Mana mungkin aku menghilangkannya lagi. Kau tau? Aku hampir gila sendiri disini."
"Bagaimana dengan Siwon?"Kamu tersenyum simpul. "Aku mengatakan padanya, aku tdk mencintainya. Tapi org lain."
"Ah... Aku terlambat."Yesung menepuk dahinya. "Bolehkah aku tahu siapa laki2 itu? Aku akan memukulnya. Berani2nya dia menebut Mi-ku."
Yesung mengepalkan tangannya jahil. Kamu tersenyum. Kamu sangat rindu dengan candaannya "Itu rahasiaku."Jawabmu iseng.
"Oh begitu?!"Yesung bersiap2 ingin memukul kepalamu. Tapi dia menarikmu kepelukannya lagi. Yesung memelukmu sangat erat.
Kamu tersenyum dipelukannya. Yesung menatap matamu dan menciummu. Kemudian dia memelukmu lagi. "Kau mau es krim?"Tanya Yesung tiba2.
Kamu melepas pelukan dan tertawa kecil. "Tentu saja aku mau. Kau harus mentraktirku, oppa. Es krim yang paling enak di Seoul."
Yesung tampak bepikir pura2 serius. "Tapi setelah itu, kau harus memberitahuku laki2 yang kau cintai itu."Yesung mengancungkan jari telunjuknya.
Kamu mengangguk2 senang. "Ayo, naik!" Yesung membungkukkan badannya sedikit. Kamu tersenyum dan naik ke punggungnya.
Aku merindukan saat2 seperti ini, oppa. Saat2 kau ada disampingku. Aku sangat bahagia bila bersamamu. Aku ingin seperti ini selamanya.
Kamu mencium pipi Yesung. "Ya! Apa yang kau lakukan? Menciumku? Aku akan menurunkanmu!"Yesung mengancam sambil tertawa.
Kamu tersenyum dan tertawa kecil. "Ya, mencium laki2 yang kucintai. Saranghae, oppa." Kamu memeluk Yesung erat dr belakang. "Saranghaeyo" -THE END-

1 komentar: