"Pabo! Dasar bodoh. Begini saja tidak
bisa?"Yesung memukul kepalamu pelan. "Kau terus memikirkan laki2.
Bagaimana mungkin kau bisa mengerjakan soal ini?"
Kamu mengerutkan bibir. "Oppa! Jangan
memarahiku!"Kamu mengelus2 kepalamu. "Baiklah, aku akan mengulanginya.
Perhatikan baik2!"
Yesung terus mengajarimu dengan sabar. Kamu
selalu bertanya padanya bila ada yg tidak kamu mengerti di sekolah. Yah,
walaupun Yesung tidak sepintar yg dibayangkan..
"Mi, Yesung, ayo makan." Eomma
muncul dibalik pintu. Kamu dan Yesung bangkit menuju ruang makan. Makan malam.
Kamu selalu suka suasana makan malam.
"Yesung, bila Mi bertanya padamu, jangan
berteriak padanya" appa menasehati Yesung "Mi yang terlalu santai,
appa. Aku sudah menjelaskan dgn sabar."
Yesung melototimu, kamu meleletkan lidahmu
bermaksud mengejeknya. Bagaimanapun, Yesung adalah oppamu yang paling lucu,
walaupun dia sering memarahimu.
"Mi!"Yesung memanggilmu saat kamu
ingin masuk ke kamar. "Ada apa?"Tanyamu. "Kemarilah,"Yesung
mengisyaratkan tangannya.
Kamu masuk ke kamar Yesung. Yesung membuka
lemarinya dan memberikan sebuah dus untukmu.
"Apa ini, oppa?"
"Bukalah."Kata Yesung. Kamu melihat seekor kucing Persia. Yesung
tersenyum padamu. "Namai dia kkoming."
Kaamu tertawa kecil. "Nama yang
aneh!"Kamu mengelus bulu kucing itu. Kemudian kamu mencium pipi Yesung.
"Gomawo, oppa."
Yesung memelukmu "jangan lupa memberinya
makan. Ingat! Harus kau jaga baik2!"Yesung memukul kepalamu pelan.
"Beres!"Kamu mengancungkan jempol,
mencubit Yesung dan berlari dr kamarnya sambil membawa kucing itu. "Ya!
Kau! Aish.."Yesung meringis kesakitan.
Esoknya, kamu langsung pulang ke rumah dr
sekolah. Yesung tdk bisa menjemputmu karena tugasnya menumpuk di rumah,
pekerjaan rumah dr kampusnya.
Kamu melihat sepatu asing. Sepertinya ada
tamu, pikirmu. Kamu masuk kedalam dan melihat Yesung bersama dengan temannya, Kyuhyun.
"Mi! Sekarang tandinganmu bermain
starcraft datang."Yesung menggodamu. Kamu memberi yesung isyarat seperti
ingin memukul. "Dia tidak ada apa2nya."
Kyuhyun tersenyum evil. "Ya! Buktikan,
anak kecil"Kyuhyun mengejekmu. Kamu melotot dan berlari ke arah Kyuhyun
dan mencubit pipinya.
"Dasar kalian!"Yesung
menggeleng2kan kepalanya. "Mi menjadi malas karena kau, Kyu!"Yesung
memukul kepalamu pelan.
Kamu sudah cukup lama mengenal Kyuhyun,
dikenalkan oleh Yesung. Kyuhyun adalah sahabat Yesung, tapi sudah menyelesaikan
kuliahnya.
Sekarang Kyuhyun membantu appa nya di
perusahaan keluarga mereka. Kyuhyun itu cukup sempurna. Dan karena itu kamu
menyukainya.
"Apa? Kau malas?" "Ani! Ani!
Yesung oppa terlalu berlebihan."Kamu melotot ke arah Yesung. Kalian
bertiga tertawa. Mereka berdua adalah hal yg terbaik yg pernah kamu miliki.
"Bolehkan aku berjalan2
dengannya?"Tanya Kyuhyun pada Yesung. "Baiklah, tapi pulangkan dia
sebelum jam 5 sore." Kyuhyun menarik tanganmu.
"Yesung."Eomma memanggil Yesung.
"Kau belum minum obat."Yesung menatap obat2an itu. Dia menghela nafas
dan meminumnya. "Sabarlah, nak."
Kamu pulang dengan membawa banyak makanan.
Kamu minta pada Kyu, hihi, apa salahnya? Dia banyak uang. Dan dia tidak
keberatan dgn apapu yg kamu minta.
Kamu membeli es krim coklat dan banyak
lolipop untuk Yesung. Yesung dan eomma sedang menonton TV di ruang keluarga.
Kamu mendatangi mereka.
"Oppa! Lihat! Aku bawa banyak
makanan."Kamu memamerkan es krim dan lolipop itu. Yesung menatapnya,
"darimana uangmu membeli sebanyak ini?"
"Aku punya bank berjalan."Jawabmu
jahil. "Dasar kau!" "Aku tidak meminta sebanyak ini. Kyuhyun
oppa yang membelikanku sebanyak ini!"
"Seharusnya kau tidak membeli ini,
oppamu.." "Eomma!"Yesung menatap eomma. Kamu bingung. "Aku
akan memakannya nanti." Yesung tersenyum.
"Ada apa?"Tanyamu. "Aku..
Gigiku sedikit sakit sekarang. Aku akan memakannya nanti."Yesung cepat2
menjawab. "Baiklah! Kita makan bersama, oppa!"
Kamu beranjak ke kamar, memberi makan
kkoming, dan mandi. Ketika selesai makan malam, kamu masuk ke kamar oppamu.
"Oppa.."Kamu mengintip.
Yesung membelakangimu. Sepertinya dia
mengusap wajahnya dengan tissue dan membuangnya ke tong sampah. "Kau tidak
mengetuk!"
Kamu mengerutkan bibir. "Sejak kapan aku
mengetuk pintu kamarmu?" "Ada apa?"Tanya Yesung. Kamu membawa es
krim dan 2 sendok, tersenyum lebar.
Yesung tersenyum kecil. "Masuklah,
jangan ketahuan eomma." Kamu dan Yesung makan es krim itu bersama.
Sesekali kamu mencolek es krim dan menempelkannya ke hidung Yesung.
Yesung tidak membalasmu. Dia hanya memakan es
krim nya lama. Kamu jadi semakin suka menjahilinya. Yesung hanya memukul
kepalamu pelan.
Setelah selesai memakan es krim, kamu kembali
ke kamarmu. Yesung melihatmu dan cairan keluar dari hidungnya. Cepat2 dia
mengelapnya dengan tissue.
Yesung tidak kuliah hari ini, dia demam.
Yesung juga tidak bisa mengantarmu ke kampus. Eomma hanya menyuruhnya istirahat
dirumah.
Kamu dijemput Kyuhyun oppa saat pulang dr
kampus. Kamu melihat oppamu sedang menonton TV dengan memegang gelas di
tangannya.
"Oppa! Aku sudah pulang!"Teriakmu
pada Yesung. Yesung menjatuhkan gelasnya, mungkin terkejut. Wajahnya pucat
sekali. "Kenapa denganmu, oppa?"
Kamu khawatir. "Kau tidak apa2,
Yesung?"Tanya Kyuhyun. Yesung cepat2 menggelengkan kepalanya. "Aku..
Mungkin hanya terkejut."
Kamu memunguti beling akibat gelas yg jatuh. "Ah!"Jarimu
berdarah. "Ya! Kau tidak hati2! Bagaimana kau akan baik2 saja?"Yesung
memarahimu.
Kyuhyun menarik tanganmu dan menghisap darah
yg keluar dari jarimu. "Sudah, tidak apa. Apa perlu kuambilkan
plester?" "Tidak, oppa."Katamu pada Kyuhyun.
"Baik2 saja?"Tanya Yesung cemas.
"Ne, tidak berdarah lagi!"Kamu tersenyum ceria. Yesung menghela nafas
lega. "Kenapa kau pucat, oppa?"
"Kau tidak tahu kalau aku demam? Dasar
bodoh!"Yesung memukul kepalamu pelan. "Ah.. Ya seharusnya kau
istirahat. Aku dan Kyuhyun oppa mau pergi."
"Mau kemana?"Selidik Yesung.
Menggoda. Kamu tersenyum malu2. "Aku hanya mengajaknya jalan, Seoul Tower.
Dia ingin kesana."Jelas Kyuhyun.
Sebelum kamu pergi, kamu memberi makan
kucingmu, Kkoming. Kkoming sepertinya belum terlalu akrab denganmu, masih takut
bila kamu dtg padanya.
"Hey! Jangan takut, aku tidak akan
menyakitimu."Kamu tersenyum dan mengelus bulunya, Kkoming merasa nyaman.
Kamu tertawa kecil.
"Haha, kau suka dielus ternyata. Bisakah
kau menjaga oppaku? Aku akan pergi dengan Kyuhyun oppa. Yesung oppa sedang
sakit skrg. Kau tahu?"
"Aku sudah berjanji dengan Kyuhyun oppa.
Kau harus tahu, aku sangat menyukainya!"Kamu tersenyum. "Jaga oppaku,
cakar saja dia kalau nakal."
Kamu menepuk2 kepala Kkoming pelan. Yesung
mengintip dan mendengar apa yang kamu katakan. Darah menetes lagi dari
hidungnya dan dia menangis.
Kamu tidak melihat Yesung di ruang TV lagi.
Mungkin dia di kamarnya, pikirmu. Kamu dan Kyuhyun pamitan pada eomma. Kyuhyun
menggandengmu.
Kalian tiba di Seoul Tower. Entah kenapa,
kamu ingin sekali kesana malam ini, dan Kyuhyun mengabulkan permintaanmu. Kyuhyun
menggenggam tanganmu.
Kalian naik ke atas puncak Seoul Tower itu.
Cuma beberapa orang diatas sini. Kamu melihat pemandangan kota Seoul yang luar
biasa. Angin bertiup kencang.
Kyuhyun melepas mantelnya dan memakaikannya
padamu. "Sudah merasa hangat?"Tanya Kyuhyun. "Tapi kau... Kau
tidak kedinginan, oppa?"
Kyuhyun tersenyum. "Aku tidak apa, asal
kau baik2 saja."Kyuhyun tersenyum. Kamu menundukkan kepalamu, malu.
Kyuhyun memasukkan tangannya ke saku
celananya. Dia tersenyum. "Apakah kau bahagia?"Tanya Kyuhyun. Kamu
menoleh padanya.
"Aku hanya ingin membuatmu bahagia, itu
sebabnya aku selalu menuruti keinginanmu."Kyuhyun tetap tersenyum.
"Ini pertama kalinya."
"Gomawo, oppa."Kamu menatap
matanya, tersenyum. "Kau sangat baik padaku" "ini memang
seharusnya aku lakukan untukmu."
Kamu memeluk Kyuhyun erat. Kyuhyun mencium
puncak kepalamu. "Aku akan selalu ada disampingmu, Mi. Aku
berjanji."Kyuhyun memelukmu erat.
Kamu tersenyum dipelukannya. Sekian lama kamu
menjalani hubungan dengannya, baru ini kamu merasa yakin bahwa Kyuhyun lah yang
benar2 untukmu.
Kyuhyun melepas pelukan. Dia merogoh saku
jasnya. Tiba2 eomma menelepon, kamu bingung. Padahal eomma sudah tahu kalau
kamu akan pergi dengan Kyuhyun.
"Mi.."Suara eomma serak diseberang
sana. Seketika kamu jadi cemas dan takut. Raut wajahmu berubah. "Ke rumah
sakitlah..." Bergetar.
"A-ada apa eomma?" Tanganmu serasa
sangat lemas. Eomma terdiam sejenak. "Oppamu.. Dia disini."Seperti
ada yang menghantam kepalamu.
Air matamu jatuh, kamu merasakan sesuatu yang
menyakitkan. "Kenapa menangis, Mi?"Kyuhyun bertanya padamu. Cemas.
"Aku ingin ke rumah sakit."
"Ada apa?" "Oppa... Yesung
oppa... Dia disana."Tangismu pecah. Kyuhyun sepertinya sangat terkejut.
Dia menarikmu dan kalian pergi ke rumah sakit.
Kalian berlari menuju ruangan Yesung. Kenapa
demam bisa sampai dirawat di rumah sakit begini? Apakah ini demam? Kamu terus
bertanya dalam hati.
Kamu dan Kyuhyun melihat appamu dan dokter
sedang berbicara di depan ruangan Yesung. "Penyakitnya semakin parah,
semakin drop."Kata dokter itu.
Appa menutup mulutnya, seperti menahan
tangis. "Kankernya semakin menyebar. Aku tidak menyangka akan secepat ini.
Aku tdk bisa memastikan umurnya."
"Itu semua tergantung semangat hidupnya.
Aku akan berusaha semampuku, walaupun kelihatannya sangat sulit."Dokter
itu pergi. Appa masih terdiam disana.
Kamu melihat percakapan itu. Air matamu
mengalir kebawah. Kamu tidak terisak. Tapi airmatamu tetap mengalir dalam diam
mu. Lelah.
"Kenapa kalian tidak pernah
mengatakannya padaku?"Tanyamu tiba2. Appa melihatmu "Mi..." Kamu
mendekati ruangan Yesung dibimbing oleh Kyuhyun.
Kamu membuka ruangan itu. Kamu melihat Yesung
sedang tertidur disana. Nafasnya masih teratur, tapi wajahnya sangat pucat.
Eomma menunggui duduk disampingnya.
"Eomma..."Kamu memanggil ibumu.
Ibumu melihatmu dan segera memelukmu. Kalian menangis "kenapa kalian tdk
pernah memberitahuku?"
"Maafkan eomma. Tapi oppamu yang
berpesan begitu pada appa dan eomma."Eomma menghapus airmatamu. Kamu
mendekati Yesung dan menyentuh pipinya.
"Kenapa jahat sekali tidak
memberitahuku? Kau takut aku akan menangis? Tidak akan."Kamu menangis
melihatnya, tapi cepat2 menghapusnya.
"Ya! Jangan kau kira aku menangis
karenamu. Mataku terkena debu!"Kamu tertawa kecil di tangismu. "Aku
akan menunggumu bangun, oppa."
Kamu dan ibumu menunggui Yesung sampai dia
sadar. Esoknya, dia sadar. Kamu melihat semburat hitam disekitar matanya,
sepertinya dia sangat lemah.
"Oppa.." Kamu memanggil Yesung.
Yesung melihatmu sedih. Kamu menahan tangis. "Jangan menangis. Aku tidak
suka perempuan cengeng."Katanya.
Eomma mengelus rambut Yesung. Banyak sekali
rambutnya yang rontok. Pipinya cekung dan wajahnya sangat pucat. Eomma keluar.
Sepertinya menangis.
"Kenapa kau tidak memberitahuku? Kau
sangat jahat."Kamu memukul tangan Yesung pelan. "Aku menyesal
mengajakmu makan es krim, kalau tahu kau begini."
"Mana mungkin aku melewatkan kesempatan2
bersama adikku? Aku takut tidak akan merasakannya lagi." Yesung tersenyum.
Kamu menangis.
"Jangan berkata seperti itu! Aku bisa
membencimu"Katamu. Yesung menghapus air matamu. Dia ingin sekali
memelukmu, tapi tubuhnya tdk kuat.
"Kau berjanji akan mengajari terus kan?
Memarahi aku kalau aku terlalu bodoh?"Kamu terisak. Yesung mencoba
menyentuh rambutmu.
Yesung tersenyum lirih. Dia mengelus
rambutmu. "Jangan menangis. Aku akan berusaha mengabulkan permintaanmu.
Aku akan berusaha."
Kata dokter, semakin hari, kesehatan Yesung
oppa semakin memburuk. Sudah sebulan dia di rumah sakit dan setiap hari kamu
berada disana, menemaninya.
Yesung oppa semakin kurus. Kamu sering
menangis karenanya, dan Kyuhyun selalu mendampingimu. Dia selalu ada saat kamu
sedih.
Hari ini, sepulang dari kampus, Kyuhyun
mengantarmu ke rumah sakit. Tapi dia tidak bisa mampir, banyak tugas di
kantornya dan kamu mengerti.
Kamu melihat Yesung sedang duduk sambil
membuat burung2 dari kertas origami. Kamu mendekatinya. Yesung tersenyum
padamu, "kemarilah."
"Kau mau kuajarkan membuat burung2 dari
kertas ini?"Tanyanya riang, lebih tepat, berusaha riang. Kamu merasakan
sakit yang disembunyikannya.
Setengah mati kamu berusaha menahan tangismu
dan tersenyum ceria. "Tentu saja!" Kamu duduk disebelahnya dan memperhatikan
Yesung membuat burung kertas itu.
Yesung oppa sangat serius membuatnya.
Kemudian dia menyerahkan burung kertas merah yang dibuatnya itu padamu
"ini, coba kau buat seperti ini."
Kamu mengambilnya burung kertas pemberiannya
dan membuatnya lagi. Ternyata gampang membuatnya. "Bagaimana kalau kita
buat lebih banyak?"
Yesung tersenyum. "Ide bagus. Siapa yang
paling sedikit membuatnya, dia harus dipukul!"Yesung mengajakmu dgn
semangat. Kamu senang melihatnya seperti itu.
Kalian berlomba membuat burung2 kertas itu.
Sesekali Yesung mengganggumu, tapi kamu tidak membalasnya. Kamu hanya tertawa
dan tersenyum.
Sudah berubah, dulu aku yang mengganggumu,
sekarang kau boleh menggangguku oppa, katamu dalam hati. "Ah! Aku lebih
banyak!"Yesung berseru.
"Ah.. Aku tidak percaya kau
menang."Katamu pura2 menyesal. "Aku boleh memu..."Yesung
menghentikan kata2nya. Darah keluar dari hidungnya.
Panik. Kamu langsung lompat mengambil tissue
dan mengelap darahnya. Kamu menangis dan membaringkan badan Yesung. Yesung diam
melihatmu.
Dia menggerakkan tanganmu dan menghapus
airmatamu "Jangan menangis. Aku bisa membencimu."Kamu mencoba
tertawa. "Mana mungkin aku menangis!"
"Lalu itu apa?"Tanya Yesung.
"Ini.. Aku hanya sedih aku kalah membuat origami."Kamu cepat2
menghapus airmatamu. Yesung terdiam sejenak, kemudian tersenyum.
"Burung kertas yang aku berikan padamu
terkena darahku."Yesung menunjukkan burung kertas merah itu. Kamu
mengambilnya. "Tidak apa"Tersenyum.
Kamu pulang ke rumah, eomma ada di rumah
sakit menemani Yesung. Kamu bermaksud mengambil baju ganti dan pergi kesana lg.
Kkoming terus mengeong. Dia berada di kamar
Yesung. Kamu mendekatinya dan mengelus bulunya. Air matamu jatuh. Kamu
menggendong kkoming.
"Kau sedih Yesung oppa tidak ada disini
bukan? Aku juga begitu. Maafkan aku, kkoming."Kkoming diam. "Kau mau
menjenguknya? Baiklah. Kita pergi."
Malam itu, kamu membawa Kkoming ke rumah
sakit. Yesung senang sekali. Dia menggendong Kkoming dan mengelus bulunya.
"Kau tampak gendut."
Kkoming menyukai dielus seperti itu.
"Dia memintaku untuk membawanya kesini. Melihatmu" "apa? Kau
bisa berbicara dengan Kucing?"Yesung tertawa.
"Ya, aku mempelajarinya sedikit di
kampusku."Kamu memjawabnya dengan candaan. Rasanya hatimu senang melihat
Yesung seperti itu.
3 bulan. Yesung masih tetap dirawat dirumah
sakit. Badannya semakin kurus. Wajahnya cekung dan rambutnya sudah rontok
semua. Pulang kuliah, kamu langsung ke rumah sakit.
Kamu membuka pintu ruangan. Tidak ada orang
disana. Yesung oppa juga tidak terbaring di ranjang. Kaku. Seketika kamu
menjadi tegang.
Kamu melihat ke toilet ruangan, tdk ada
orang. Tapi barang2 kalian masih ada di ruangan ini. Kamu merasa sangat lemas
dan menangis. Kamu menelepon eommamu.
Tidak diangkat. Appa juga tdk mengangkat
telepon. Kamu terisak. Apa yang terjadi? Kamu panik. Pikiran2 buruk terus
melintas di kepalamu.
Pintu ruangan terbuka. Kamu melihat Yesung
duduk di kursi roda memegang kue cokelat dgn lilin diatasnya. Eomma, appa dan
Kyuhyun juga disana.
Mereka tersenyum padamu. Perasaan panik
tadinya berubah menjadi haru. Mereka mendekatimu "selamat ulang tahun,
adikku sayang."
Kamu memeluk mereka satu persatu sambil
menangis bahagia. "Kalian membuatku khawatir, terutama kau, oppa."
Kamu memukul Yesung pelan.
"Tiuplah lilinnya."Appa menyuruhmu.
Kamu memejamkan mata dan berdoa "aku minta padamu, Tuhan. Sembuhkan oppa
ku dari penyakitnya."
Yesung diam melihatmu. Air mata jatuh di
pipinya. "Seharusnya kau mendoakan dirimu. Bukan diriku."Katanya.
Kamu meleletkan lidahmu.
"Terserahku. Ini hari ulang
tahunku." Kamu tersenyum jahil. Yesung tersenyum kecil. "Ini untukmu,
Mi." Kyuhyun memberikan sebuah kotak kecil padamu.
Kamu menerimanya. Kamu membuka kotak itu.
Cincin. Cincin dengan sesuatu yang berkilau di tengahnya. Kyuhyun tersenyum
padamu. Dia memakainkan cincin itu ke jarimu.
"Kali ini, aku menunjukkan keseriusanku
lagi, di depan keluargamu. Agak kau percaya."Appa dan eomma terlihat
senang. Yesung tersenyum. Rasanya seperti mimpi.
Keluargamu sudah menyetujui hubunganmu dengan
Kyuhyun. Kamu menangis bahagia dan memeluk mereka lagi. "Ini adalah hari
terindah dalam hidupku."
Tiba2 Yesung mencolekkan kue itu ke wajahmu.
Kamu cemberut dan membalas mencoleknya. Hari ini semua org tertawa, termasuk
oppa. Yesung oppa bahagia sekali.
Sudah 4 bulan. Dokter mengatakan kondisinya
lumayan membaik. Kamu terus menemani oppamu di rumah sakit setiap hari. Hari
ini appa dan eommamu jg di rumah sakit.
"Bisakah aku meminta sesuatu?"Tanya
Yesung tiba2. Kalian menoleh padanya. "Kau mau apa, nak?"Tanya appa.
"Aku ingin berjalan2."
Appa dan eomma berpandangan "kau ingin
pergi kemana?"Tanya eomma. "Kalian harus berjanji
mengabulkannya."Yesung tersenyum lemah.
"Ya, aku berjanji."Jawabmu cepat.
"Aku ingin melihat matahari terbenam. Bisakah?"Tanya Yesung penuh
harap. Eomma tampak tidak setuju "Tapi kondisimu..."
"Eomma, aku mohon.."Pinta Yesung.
"Baiklah, aku akan minta izin dari dokter." Appa dan eomma keluar dr
ruangan. "Kau yakin, oppa?"Tanyamu.
"Aku sudah lama tidak bermain2
bersamamu, tidak pergi bersamamu."Yesung tersenyum. "Aku janji aku
akan baik2 saja."Yesung meyakinkanmu.
Yesung diizinkan pergi. Appa meminta sebuah
ambulance untuk ikut, untuk jaga2. Kalian pergi ke pantai sore itu. Tidak ada
orang. Hanya kalian berempat.
Kamu dan Yesung bersandar pada batu besar.
Kalian duduk disana. Yesung tampak senang sekali. Dia memandang ke arah air
yang terkena bias matahari.
"Mataharinya sangat besar."Yesung
tersenyum ceria. "Kau tahu? Melihat matahari terbenam adalah salah satu
keinginanku."
Kamu menatap Yesung. "Aku senang sekali
aku bisa melihat matahari ini bersama dengan keluargaku. Aku kira aku tidak
akan pernah bisa melihatnya."
"Aku ingin melihat matahari setiap hari,
bersama kalian. Aku ingin sekali. Aku juga ingin melihatmu dan Kyuhyun menikah
nantinya. Dia pria baik."
"Aku ingin memperkenalkan dirimu pada
istriku bahwa kau adalah salah satu wanita yang paling kucintai di dunia,
bersama eomma."
"Bisakah kau baik2 saja? Ah... Lihat!
Mataharinya akan tenggelam."Yesung terus berbicara. Dia tidak menyadari
kamu menangis mendengar ceritanya.
Kamu cepat2 menghapus airmatamu. Yesung
memandangi matahari terbenam dengan takjub. "Aku berharap matahari tidak
akan pernah tenggelam, dan diriku."
Kalian berdua memandangi sunset dihadapan
kalian. "Aku akan selalu menyayangimu, Mi."Kata Yesung. "Kau
adikku yang terbaik."
Kamu tidak mau melihat wajah Yesung. Perih.
Susah payah kamu menahan tangismu. Tiba2 suasana menjadi diam. Kamu menoleh pd
Yesung.
Darah mengalir dari hidungnya. Nafas Yesung
tersengal sengal. Tangannya bergetar. Panik, menangis, berat sekali sesuatu
yang menghantammu. Yesung oppa..
"EOMMA!! APPA!!!"Kamu berteriak.
Mereka datang. Eomma tampak terkejut dan sangat sedih. Yesung dilarikan ke
ambulance. Kamu menangis histeris.
"Oppa... Dia tidak pernah seperti ini
sebelumnya! Oppaaaa!!!"Kamu terisak. Appa memelukmu. "Jangan seperti
itu lagi, oppa..."Kamu menangis lirih.
Kalian tiba dirumah sakit. Yesung dilarikan
ke UGD. Kalian menunggui Yesung. Kyuhyun datang ke rumah sakit setelah
mendengar kabar dr appamu.
Kamu tidak berhenti menangis. Kyuhyun memeluk
dan menghiburmu. "Apakah dia akan baik2 saja, oppa?" "Tenanglah,
dia akan baik2 saja."Kyuhyun mencium puncak kepalamu.
Yesung sudah sadar. Kata dokter, tiba2
keadaannya memburuk. Yesung sudah kembali ke ruangannya. Malam itu, bersamamu.
Eomma dan appa pulang kerumah sebentar untuk
mengambil pakaian. Kamu menunggui Yesung malam itu. Lingkaran hitam tampak di
matamu. Sembap.
"Kau belum mengantuk,
oppa?"Tanyamu. Yesung menatapmu lemah. Kamu memegang tangannya. "Apa
yang sakit, oppa?" Air matamu berlinang.
Yesung menggeleng sambil tersenyum. "Kau
masih bisa tersenyum di saat seperti ini."Setetes air mata jatuh.
"Kau sangat kuat." Kamu menggenggam tangannya.
"Kenapa ada lingkaran hitam di sekitar
matamu?"Tanya Yesung lirih. "Kau menangis?" Kamu cepat2
menggeleng. "Anii.. Aku hanya kurang tidur."
"Kau sangat sibuk? Tugasmu banyak? Apa
yang perlu aku ajarkan?"Tanya Yesung. Sakit sekali mendengarnya, disaat
seperti ini, Yesung masih memperhatikanmu.
Air matamu jatuh. "Kenapa kau menangis?
Kau terlalu lelah?"Tanya Yesung, dia mencoba menghapus air matamu dengan
tangannya yang lemah.
"Kemarilah, oppa ingin sekali
memelukmu."Kamu memeluk Yesung. Menangis. "Jangan lupa janjimu, kau
berjanji akan mengajariku. Kau harus sembuh."
Yesung menahan air matanya. "Bolehkah
aku berbaring disini? Disampingmu?" Tanyamu padanya. Yesung mengangguk.
Kamu berbaring disebelah Yesung.
Kamu mengeluarkan handycam mu dan
menyalakannya. "Ayo kita nonton video"Ajakmu. Yesung tersenyum kecil.
Video itu, saat2 kamu dan Yesung bercanda.
Kamu dan Yesung tertawa saat melihat video
Yesung yang terjatuh ke selokan saat bermain sepeda. "Ah.. Lihat! Ini si
cengeng!"Yesung tertawa.
Kamu sedang menangis di video itu. Yesung
memukul kepalamu. Eomma yang merekam kejadian ini. "Lihat? Sudah besar
tetap saja menangis."
Yesung mengejekmu. Kamu tertawa kecil. Kalian
melihat semua video di handycam itu. Kenangan serasa berputar kembali, di saat
Yesung oppa masih bisa berdiri sendiri.
Saat Yesung mengajarimu, saat Yesung memarahimu
dan memukul kepalamu, saat Yesung memberikan Kkoming padamu, saat dia
mengganggumu.
"Aku mengantuk."Yesung menguap
sedikit. Badannya tampak berkeringat. Pucatnya masih terlihat. "Bolehkah
aku meminta sesuatu?"Tanyanya.
"Apa oppa?"Tanyamu. "Kau janji
akan mengabulkannya? Aku berjanji tidak akan meminta apapun lagi."Yesung
tersenyum lirih berusaha meyakinkanmu.
"Kau ingin meminta apa,
oppa?"Tanyamu. "Nyanyikan sebuah lagu untukku."Jawabnya.
"Kau ingin aku menyanyikan lagu apa?" Air matamu berlinang.
"Nyanyikan sebuah lagu pengantar tidur.
Aku ingin tidurku lelap."Yesung tersenyum lemah. Kamu tersenyum di
tangismu, "berjanjilah kau hanya tidur."
Yesung tidak menjawab. Dia hanya tersenyum
lemah. Matanya seperti diusahakan untuk terbuka, untuk melihatmu wajahmu.
Kamu menyanyikan sebuah lagu pengantar tidur
untuk Yesung, perlahan2 Yesung menutup matanya. Kamu menyanyikan lagu itu
dengan suara bergetar.
Kamu mengelus kepala Yesung dan mencium
keningnya. Kamu menangis. Tidurlah, oppa. Mungkin sakitmu akan berkurang bila
kau tidur.
Kau tidak pernah mengatakan padaku dimana
yang sakit. Kau hanya tersenyum dan bilang kau benci melihatku menangis. Kau
tidak suka aku menangis?
Sekarang aku benar2 menangis. Aku menangis
karenamu. Untunglah kau tidak melihatku, kalau kau melihatku seperti ini, kau
akan benci padaku bukan?
Bolehkah aku tidur disini? Disampingmu?
Kenapa kau tidak menjawab? Kau tidak mendengarku? Kenapa kau menutup matamu?
Coba buka sedikit untukku.
Bunyi. Kamu mendengar bunyi itu, bunyi yang
datar, tapi membuat jantungmu berdegup kencang. "Oppa?"Panggilmu.
Yesung tidak terbangun. "Oppa!!"
"Jangan tidur! Dasar kau tukang tidur!
Bangun!" Kamu mengguncang2 tubuh Yesung. Menangis, kamu berharap ini hanya
mimpi, badanmu terasa berat.
"Ya! Oppaaa... Tolonglah..
Bangun..."Kamu histeris. Dokter masuk ke ruangan, dengan eomma, appa dan
Kyuhyun. "Yesung oppa..."
Kamu menunjuk Yesung, "bangunkan dia eomma.
Marahi dia.. Dia hanya tidur..."Kamu terisak. "Bangunlah, kita akan
makan es krim bersama.."
"Aku ada tugas, oppa.. Bantu aku
mengerjakannya. Lihat! Aku menangis. Kau akan benci aku bukan? Pukul aku kalau
kau membenciku."
Yesung tetap bergeming. Kamu melihat dia
tidur dengan damainya. Semuanya terasa begitu cepat. Kamu menyentuh pipi Yesung
dan semuanya menjadi gelap.
'Aku sekarang berada disini, di pantai ini.
Kau masih ingat kita kesini? Melihat matahari terbenam? Aku mengajak Kyuhyun
oppa kesini, seandainya kau ada..'
'Aku juga sedang menunggu matahari terbenam.
Aku teringat denganmu, oppa. 6 bulan sudah kau tidak mengajariku dan
memarahiku. Aku tidak merindukanmu..'
'Tapi kenapa aku menangis setiap mengingat
itu? Ah, apa karena aku rindu? Baiklah, aku tarik kembali kata2ku tadi. Aku
merindukanmu. Bisakah kau kembali?'
'Apakah kau melihatku dari sana? Kau bahagia
disana? Kkoming sudah jarang mengeong lagi. Mungkin dia mengira kau sudah tak
mau mengurusnya, oppa.'
'Dia sudah jinak padaku. Setiap aku pulang,
dia pasti langsung berlari kearahku. Kalau kau kembali, mungkin dia tidak akan
mengenalmu lagi.'
'Tapi kau tidak mungkin kembali, bukan? Tidak
ada temanku untuk makan es krim di rumah. Aku memakannya sendiri. Kalau kau
mau, pulanglah..'
'Apakah kau merindukanku? Kau tidak
membenciku karena aku menangis kan oppa? Jangan membenciku. Aku sedih bila kau
membenciku.'
'Oppa, kau bilang ingin mengatakan bahwa aku
dan eomma adalah wanita yang paling kau cintai didunia pada istrimu kan? Kalau
kau masih ada, aku akan punya eonni baru..'
Kamu menutup buku diarymu dan mengambil
sesuatu di selipan buku itu. Burung kertas merah yang dibuatkan Yesung untukmu.
Air matamu menetes.
Kamu tersenyum disela tangisanmu dan melihat
matahari terbenam itu. Melihatmu seperti itu, Kyuhyun menarikmu ke sisinya dan
menghapus air matamu.
Kau tahu, oppa? Kau adalah salah satu pria
yang paling kucintai di dunia ini. Percayalah, sampai nanti, aku akan selalu
menyayangimu. Gomawo, oppa..
sediiih,huaaa,nggak bsa berenti nangis...
BalasHapuseoniieee tanggung jawab... tisu ku abis nih wkwk xD
BalasHapusff nya bner2 bagus dan sedih.aku nangis waktu bacanya T.T
BalasHapus