cast: Mi(You), Yesung and Siwon
"Haha kau
sangat lucu, oppa! Bagaimana kau bisa melakukan itu?" Kamu melihat Yesung
yang membuat wajahnya menjadi seperti babi. "Hidungmu sangat besar!"
Yesung memukul
kepalamu pelan. Tapi kamu hanya tertawa. Kemudian Yesung meniup-niup kepalamu.
"Kau belum sikat gigi, oppa?"
"Ya! Mulutmu
itu terlalu dekat dengan hidungmu! Kau tidak sadar?" Yesung mengerutkan
bibirnya "kau mau ku pukul lagi?"Tanyanya jahil.
"Coba saja
kalau kau bisa!" Kamu berlari dr Yesung dan Yesung mengejarmu "kalau
kau berhenti aku akan belikan es krim!"Yesung berteriak dari kejauhan.
"Benarkah?"Kamu
berhenti. Yesung menangkapmu dan menggendongmu. Dia menggelitikimu sampai
wajahmu memerah.
"Menyerah?"Tanya
Yesung padamu "menyerah. Ampun,oppa.."Kamu menahan tawa.
Kamu dan Yesung
sering pergi ke tempat ini, sejak kalian kecil, selalu bermain bersama. Ada
satu pohon di tempat ini, dikelilingi rumput yg hijau.
Yesung membuatkan
ayunan untukmu dan untuknya di pohon ini. Sampai sekarang, hingga kalian remaja,
kalian masih sering bermain bersama.
Orang tua kalian
sudah saling mengenal. Yesung adalah oppa terbaik yang pernah kamu miliki.
Seperti oppa kandungmu.
"Aku akan
membelikanmu es krim" Yesung menarik tanganmu "tunggu oppa, perutku
masih sakit karena tertawa tadi" Yesung menoleh padamu dan memasang wajah
seperti babi lagi.
Tawamu jadi tak
berhenti. Yesung juga ikut tertawa "naik! Dasar kau bocah!"Yesung
menundukkan sedikit badannya.
Kamu tetap tertawa
dan naik ke punggung Yesung "diam atau aku akan menurunkanmu!"Yesung
mengancam.
Kamu menahan
tawamu dan diam. Tetapi Yesung tiba2 tertawa dan kamu ikut tertawa di
punggungnya.
Kamu dan Yesung
berjalan sambil menjilati es krim. Sesekali Yesung mengambil es krimmu dan
menggigitnya. Kamu hanya memukul oppamu.
"Temani aku,
Mi. Aku mau menemui seseorang,"Yesung menarik tanganmu. "Rapikan bajumu!"
"Ya! Untuk apa? Aku sudah cantik!"Kamu menempelkan jarimu ke pipi.
"Ne.. Kau
memang adikku yang paling cantik!"Yesung mencubit pipimu. Kamu menggandeng
Yesung di perjalanan.
"Siwon!"Yesung
mengangkat tangannya. Kamu melepas gandenganmu. "Oppa!"Teriakmu pd
Siwon.
Siwon mendekati
kalian. Dia tersenyum padamu. Kamu balas tersenyum padanya. "Darimana saja
kalian?"Tanya siwon. "Membelikan es krim nona cerewet ini."
Yesung
mengacak-acak rambutmu. "Kau darimana oppa?"Tanyamu antusias.
"Aku hanya berjalan-jalan setelah pulang dari tempat ibadah." Siwon
tersenyum
"Kau sangat
taat. Tidak seperti oppa yang berdiri disampingku ini,"kamu melirik
Yesung. "Ya! Seharusnya aku membelikanmu cermin, bukan es krim,"
kalian bertiga tertawa.
Siwon oppa. Setiap
kali kamu melihatnya selalu terpesona, sempurna. Dia mempunyai semua hal yang
diinginkan wanita.
Kamu seringkali
bercerita ttg Siwon pd Yesung. Yesung mendukungmu, dan tanpa kamu sadari,
Yesung dalam misinya untuk mendekatkan kalian berdua.
"Pesta
perpisahan tingkatan kita akan berlangsung hari sabtu. Kau akan pergi dengan
siapa?"Tanya Yesung pada Siwon. Siwon menggeleng tersenyum dan menatapmu.
"Bagaimana
denganmu, Yesung? Shin Hye?"Siwon menggoda Yesung. "Ah, aku lebih
nyaman untuk pergi sendiri,"jawab Yesung santai. "Bagaimana kalau kau
pergi dengan Mi?"
Kontan membuat
wajahmu memerah. Kamu mencubit perut Yesung. Siwon tertawa, "ide yang
bagus." Siwon menatapmu. "Kau mau pergi bersamaku, Mi?"
Kamu melotot tak
percaya. Siwon, Choi Siwon, lelaki yang paling diidamkan disekolahmu,
mengajakmu pergi bersamanya. Mimpi apa aku semalam?
"Kau
bercanda?"Tanyamu. "Apakah aku kelihatan bercanda?"Siwon
tersenyum. "Baiklah,"katamu malu-malu. "Sekarang kalian
pergilah!"Yesung mendorong punggungmu.
"Oppaaaa!"Kamu
memukul Yesung pelan, malu2. Yesung menyuruhmu jalan dengan Siwon, tapi
akhirnya kamu mau jalan dengannya.
"Tolong
buangkan es krimku,"kamu memberikan es krim mu pd Yesung. Yesung
menerimanya. Kamu dan Siwon jalan berdua, ternyata Siwon org yg menyenangkan.
Yesung tersenyum
melihat kalian dr kejauhan, kemudian dia memandang es krim mu, tersenyum dan
memakannya, tdk membuangnya.
Hari itu adalah
hari yang paling indah bagimu. Siwon berjalan disampingmu, bersamamu. Banyak
mata melihat kearah kalian, seolah2 kalian adalah pasangan yg sangat serasi.
Banyak mata
wanita2 yang iri padamu disepanjang jalan. Bagaimana tidak, semua mata pasti
aja tertuju pada Siwon. Sempurna.
"Kau ingin
menemaniku membeli tuxedo?"Tanya Siwon. Kamu mengangguk2. Siwon tersenyum
dan menggenggam tanganmu. Jantungmu berdegup kencang
Kalian tiba
disebuah butik yang cukup mahal dan terkenal. Disana terdapat banyak tuxedo dan
gaun2 indah untuk wanita. Kamu membantu Siwon memilihkan tuxedo yg pas buatnya.
Siwon telah
memilih tuxedonya. Sangat pas untuknya, membuatnya semakin menawan. Tiba2 Siwon
menarik tanganmu dan mengajakmu melihat gaun untuk wanita.
"Kau ingin
gaun yang seperti apa?"Tanya Siwon padamu. Kamu terperangah. "Tapi
aku tidak.." "Jangan menolak."Siwon tersenyum. Matanya tertuju
pada gaun berwarna merah.
Bagus. Sangat
cantik. Gaun tanpa tali dengan terusan yang panjang hingga menyentuh lantai.
Gaun melekat manis di badanmu. Siwon yang melihatmu takjub.
"Cantik."Siwon
tersenyum lebar. Kamu tersipu. "Tolong gaun ini."Siwon berkata pd pegawai
butik itu. "Tapi oppa..."Siwon tersenyum. "Anggap ini imbalan
kau menemaniku."
Siwon mengantarmu
pulang. Kamu menunggui mobil Siwon sampai tak terlihat lagi. Kemudian kamu
melihat kamar apartemen Yesung. Sepertinya dia blm plg, pikirmu.
"Mi!"Yesung
berlari-lari melihatmu di lorong apartemen. "Oppa, darimana saja?"
"Membeli ini!" Yesung menyerahkan sebuah jepitan rambut.
Jepitan itu sangat
cantik. Kamu menerimanya "gomawo,oppa!" Kamu tersenyum pd Yesung dan
memakainya.
"Kau semakin
cantik."Yesung mencubit pipimu. "Jangan nakal2 ya saeng! Aku mau
tidur, kau kembali lah ke kamarmu." Kamu kembali ke kamar apartemenmu.
Esoknya, kamu
bersiap2 akan pergi kesekolah. Kamu memakai jepitan yang diberikan Yesung
kemarin. Kamu turun kebawah dan mendapati Siwon menunggumu.
"Masuklah,"katanya
dari dalam mobilnya. Siwon tersenyum padamu. "Tapi.. Aku bersama Yesung
oppa" "Dia sudah pergi duluan. Masuklah" kamu tersenyum dan
masuk ke mobil.
Yesung melihat
kalian pergi dari kejauhan dari dalam mobilnya. Dia tersenyum pahit dan
mengarahkan mobilnya kesekolah.
Kamu selalu
bersama Siwon disekolah itu pd jam istirahat. Kalian selalu tertawa dan
tersenyum. Kamu membuat tingkah lucu dan Siwon tertawa.
"Ayo, pulang
denganku."Siwon menggenggam tanganmu tiba2. Kamu terperangah melihat
tingkah Siwon. Siwon tersenyum. "Ye, oppa."Katamu malu2.
Siwon menggenggam
tanganmu saat menuju kemobil. Tiba2 kamu tersandung, terjatuh. "Kau tidak
apa2?"Siwon khawatir. "Ye, oppa. Aku baik2 saja."Siwon
membantumu berdiri.
"Jangan
terlalu memikirkanku, kau bisa terjatuh lagi"Siwon bercanda. Kamu
mengerutkan bibir dan tersenyum "kau terlalu percaya diri,
oppa."Siwon mencubit pipimu.
Tiba2 terlintas
seseorang dipikiranmu. Kamu teringat pada Yesung oppa. Dia sering mencubit
pipimu. Ah.. Aku belum ada bertemu dengannya hari ini, pikirmu.
Kamu sampai di
apartemenmu. Kamu mengintip sebentar ke kamar apartemen Yesung. Dia belum
pulang, pikirmu. Di apartemenmu, kamu bercermin dan menyisir rambutmu
Jepitan. Jepitan
itu tidak ada. Kamu mencarinya di tasmu. Tapi jepitan itu tidak ada. Ah.. Tidak
apa, Yesung oppa akan membelikan jepitan lagi untukku, pikirmu.
Dimana Yesung
oppa? Kenapa dia tidak memberitahuku kalau akan pulang terlambat? Kamu
menelepon ponselnya, tapi tidak aktif.
Kamu pergi ke
taman tempat kalian sering bermain. Kamu melihat Yesung sedang duduk di ayunan
sambil menggunakan earphone. "Oppa!"Teriakmu
Yesung menoleh
padamu dan tersenyum "ah.. Adikku jelek."Dia mengacak2 rambutmu
"kenapa kau tidak blg kau disini?aku bosan di apartemen."
"Aku baru
saja disini,"Yesung menggerakkan ayunannya. Kemudian dia berdiri.
"Duduklah disini, kita main ayunan ini."
Kamu tertawa kecil
dan duduk. Yesung mendorong ayunanmu dan kamu tertawa. "Tawamu sangat mengerikan"canda
Yesung.
"Aku anggap
itu pujian."Kamu terus tertawa. Yesung berhenti mendorongmu dan duduk di
ayunan sebelah. Dia menatapmu sambil tersenyum.
"Ya! Kenapa
kau melihatku seperti itu? Aku bisa mimpi buruk,"kamu tetap tertawa.
Yesung tidak membalas perkataanmu. Dia tetap menatapmu.
"Ada yang
ingin kukatakan padamu saeng."Kamu menghentikan ayunanmu. "Mengatakan
apa, oppa?"Tanyamu.
"Kau sangat
jelek kalau kau serius seperti itu."Kamu bercanda lagi. Tapi Yesung hanya
tersenyum kecil. "Jangan seperti itu."
"Aku akan
pergi, saeng." Kata Yesung tiba2. Kamu menoleh padanya. Terdiam.
"Kau.. Kau akan pergi kemana?"Tanyamu khawatir. Yesung menundukkan
kepalanya
"Aku akan
meneruskan study ku ke Paris."Kamu tetap terdiam. Jantungmu berdegup
lebih cepat. "Kau.. akan meninggalkanku?"Tanyamu terbata2.
Yesung memegang
tanganmu. Tapi kamu melepasnya, "tapi kau pernah berjanji padaku akan
menjagaku dan menemaniku dimanapun aku berada."
Kamu mulai
menangis. "Dulu, kau bilang kita akan selalu bermain bersama. Jadi, kalau
kau pergi, aku tidak akan bermain lg denganmu?"
"Jangan
menangis."Yesung mencoba menghapus air matamu. Hatinya sakit. Tapi kamu
menepis tangannya. "Kau berbohong padaku."
"Aku
berjanj..." "Kau oppa yang paling jahat!aku tidak mau mendengarmu
lagi!"Kamu berlari sambil menangis. Yesung melihat kepergianmu. perih.
Yesung mengambil
ponsel di sakunya. "Bisakah kita bertemu? Ya, sekarang. Aku akan
kesana." Dia berlari menuju mobilnya dan pergi.
"Tolong
berikan ini padanya."Yesung menyerahkan sebuah jepitan pada Siwon.
"Aku tidak akan sempat bertemu dengannya."Kata Yesung.
Siwon menerima
jepitan itu. "Kenapa kau tidak menyerahkannya sendiri?"Yesung tersenyum
kecut "aku tidak yakin dia mau bertemu denganku lagi."
"Jadi kau
tidak akan menghadiri acara perpisahan besok?"Tanya Siwon. Yesung
menggeleng "aku akan berangkat besok malam. Sebenarnya aku tak
sanggup.."
"Aku harus
meninggalkan seseorang yang telah kujaga selama 12 tahun. Kau tahu bagaimana
rasanya? Dia seperti bagian dr hidupku."
"Aku yang
selalu membuatnya tertawa, menghapus air matanya ketika dia menangis. Dia
memang sangat bodoh, cengeng."
"Aku takut
tidak ada lg yg menghapus air matanya ketika dia menangis. Dan dia jg sangat
suka es krim. Aku sering membelikan itu untuknya."
Yesung menghapus
air matanya yg menetes. "Tolong jaga dia, Siwon. Aku tahu kau bisa
menjaganya. Jangan buat dia menangis."
"Oh ya. Bila
dia menangis, tolong hapus air matanya dan belikan dia es krim. Bercandalah
dengannya, dia sangat cantik saat tertawa."
"Aku minta
maaf."Kata Siwon tiba2. Yesung menoleh, "untuk apa?" "Aku
tahu, kau mencintainya. Maafkan aku membuat kalian jauh."
Yesung terdiam.
Dia menerawang sesuatu, "kau tidak salah. Tapi dia menyukaimu, dia sering
bercerita ttgmu padaku. Dan akupun tahu kau menyukainya."
"Aku
percayakan padamu, Siwon. Tolong jaga dia. Aku berharap kalian bahagia."
Yesung menepuk2 pundak Siwon. Siwon tersenyum kecil.
Kamu terus menatap
bintang dibalkon apartemenmu malam itu. Air matamu jatuh. Biasanya Yesung akan
mengajakmu melihat bintang di taman bersamanya.
Apakah oppa sudah
makan?kamu terus bertanya2 dalam hatimu. Tiba2 ponselmu berdering, Siwon oppa.
Kamu mengangkatnya. "Yeoboseyo, oppa."
"Kau sedang
apa saeng?aku hanya ingin tahu keadaanmu."Siwon tersenyum diseberang sana.
"Kau sudah makan?"Tanyanya lagi. Kamu tersenyum.
"Ne,oppa"jawabmu
"aku tidak sabar melihatmu besok. Kau pasti akan sangat cantik
sekali."Kata Siwon. "Jangan terlalu memujiku,oppa."
Siwon tertawa.
"Ya, aku tahu. Tidurlah, sudah hampir larut. Mimpi indah, Mi."Kamu
tersenyum. Kamu memutuskan percakapan. "Gomawo, oppa."Ujarmu lirih.
Esoknya.. Malam
itu kamu bercermin. Kamu melihat bayangan dirimu dibalut dengan gaun merah
pemberian Siwon. Kamu merasakan ada yg kurang.
Kamu memperhatikan
rambutmu. Seharusnya jepitan itu tdk kuhilangkan, pikirmu. Kamu berencana untuk
minta maaf pd Yesung di acara itu nanti.
Siwon menjemput ke
apartemenmu. Kamu mengintip apartemen Yesung sedikit. Masih ada nyala lampu,
pikirmu. Kamu menghela nafas.
Kamu turun
kebawah. Siwon berdiri menungguimu dengan tuxedonya. Dia sangat tampan malam
ini. "Oppa!"Panggilmu.
Siwon menatapmu
takjub. "Benar dugaanku semalam." Kamu tersenyum dan tersipu malu,
Siwon mencubit pipimu. Kamu menghentikan senyummu.
Kamu teringat pada
seseorang. Seseorang yg suka mencubit pipimu. Kamu menoleh ke apartemen,kamar
Yesung, masih ada cahaya lampu disana.
"Ada
apa?"Tanya Siwon. Kamu menggeleng cepat2 dan tersenyum kaku. "Ayo
kita pergi sekarang,oppa."
Yesung melihat
mobil yang semakin jauh melaju. Air mata menetes lagi. Yesung mematikan lampu
apartemen dan menyeret kopernya keluar.
Yesung sudah tiba
dibandara. Dia menuju ke pintu keberangkatan ke Paris. Dia menoleh kebelakang
sebentar, berharap ada seseorang yang diharapkannya. Ternyata tidak ada.
Yesung menghela
nafas. Dia tersenyum kecut. Sejenak ia ingin berlari keluar untuk menemui gadis
itu. Tp diurungkannya dan dia menyerahkan tiket pada petugas.
Semua mata tertuju
pada kalian. Siwon merangkulmu dengan mesra, membuat yang lain iri. Tapi kamu
terus melihat kesekeliling.
Dimana oppa?
Tanyamu dalam hati. "Maukah kau berdansa denganku?"Siwon mengulurkan
tangannya dan membungkukkan sedikit badannya.
Kamu memaksakan
seulas senyum sambil tetap melihat kesekeliling. "Ye, oppa." Kamu
menerima uluran tangan Siwon. Siwon mengajakmu ketengah lantai dansa.
Musik dimainkan.
Sepertinya hanya kalian yg berdansa. Semua orang melihat kalian. Siwon tetap
tersenyum padamu. Tp matamu tetap mencari seseorang.
Kamu berdansa
dengan Siwon. "Mi.."Siwon memanggil namamu. Kamu menoleh "ada
apa oppa?" "Ada yang harus kukatakan."
"Apa kau tahu
Yesung akan pergi ke Paris?"Kamu menggangguk. Kalian ttp berdansa.
"Aku bertemu dengannya kemarin."Kamu menatap mata Siwon.
"Dia
bercerita padaku. Tentangmu."Kamu menunggu Siwon melanjutkan perkataannya.
"Dia mengatakan kalau dia akan ke Paris malam ini."
Sejenak kamu tidak
bisa berpikir. Kenapa oppa tdk memberitahuku?jeritmu dlm hati. "Dia
menyuruhku menjagamu, menggantikannya."
Lemas. Tapi Siwon
ttp membimbingmu berdansa. "Dia berpesan padaku untuk menemanimu dan
menghapus air matamu ketika kau menangis."
Tanganmu bergetar,
Siwon merasakannya. Tapi dia tetap memegang tanganmu erat. "Dia berpesan
untuk selalu membuatmu tertawa dan membelikanmu es krim."
"..dia
bilang, kau sangat cantik saat tertawa. Dan kau cengeng. Dan dia menangis. Dan
aku yakin dia... Mencintaimu."Kamu menghentikan dansamu. Menangis.
Semua org
melihatmu heran. Siwon menghapus air matamu, "aku akan melakukan yang dia
katakan." Siwon mengeluarkan sesuatu dari sakunya.
Jepitan rambut.
Jepitan yang diberikan Yesung padamu. Kamu menerimanya dengan hati yg sakit dan
tangan bergetar. Rasanya seperti ada yg menghantammu.
"Yesung
menyuruhku memberikan ini padamu,"kamu memegang jepitan itu erat. Apakah
aku masih sempat menjemputmu Yesung oppa?lirihmu dlm hati.
Kamu berlari
keluar dari ruangan itu, menuju bandara. Kamu hanya bisa menangis. Ponsel
Yesung tidak aktif. Berharap dia tak akan pergi.
Kamu sampai di
Incheon airport. Semua org memandangmu heran. Kamu menangis sambil mencari2
sosok Yesung.
Susah payah kamu
berlari, karena gaunmu. Kamu tetap menggenggam jepitan itu erat, berharap
Yesung akan muncul dan memelukmu.
Jangan pergi,
oppa.
Aku tidak akan
cengeng lagi dan tidak akan minta es krim lagi padamu. Jangan pergi, oppa.
Tidak ada lg yang menemaniku dan menjagaku.
Jangan pergi,
oppa. Aku janji akan menjaga jepitan ini dan tidak menghilangkannya lagi. Kau
marah karena aku menghilangkannya?
Jangan pergi,
oppa. Tidak ada lagi teman bermainku ditaman itu. Di taman kita berdua. Berbeda
bila kau digantikan orang lain. Sangat berbeda.
Kau pergi karena
aku terlalu kekanak-kanakan?percayalah oppa. Itu semua karena aku menyukai
perhatianmu. Maafkan aku..menyukaimu.
Semua kenangan
terlintas dibenakmu. Kenangan saat Yesung menjahilimu,membuatmu
tertawa,menghentikan tangismu,membelikanmu es krim
Dan ketika
terakhir kali kamu bertemu dengannya di taman itu. Kamu pergi meninggalkannya,
tidak peduli dengan perasaannya. Meninggalkannya sendiri
Kamu terus mencari
Yesung. Kamu mendengar sebuah pemberitahuan dengan pengeras suara bahwa penerbangan
ke Paris akan segera berangkat.
Kamu berlari
menuju pintu keberangkatan ke Paris. Kamu berlari sambil menangis. Tolong
berikan aku kesempatan untuk mengatakannya,oppa..
Kamu tiba dipintu
itu, seorang petugas melihatmu. "Maaf,Ma'am. Penerbangan ke Paris sudah
ditutup. Pesawat akan take off."
"Tidak bisa!
Aku mohon! Aku ingin mengatakan sesuatu pada seseorang! Aku mohon!" Kamu
berusaha masuk. Tapi ditahan oleh petugas itu.
Tangismu semakin
pecah, "tolonglah aku.. Kumohon."Kamu memohon berlutut sambil
menangis. Lemah. Seseorang menarikmu dari belakang.
Seseorang
memelukmu. Kamu terus menangis dipelukannya. "Jangan menangis, aku
mohon."Siwon memelukmu erat. "Aku mohon.."
"Aku.. Aku..
Ada yang harus kukatakan padanya. Ada yang ingin kukatakan padanya."Katamu
disela tangismu. Kamu semakin menggenggam erat jepitan itu.
Siwon mencium
kepalamu dan mengelusnya. Kamu terisak. Kamu merasa sangat lemas. "Aku..
Aku ingin mengatakannya. Saranghae, Yesung oppa."
Tangismu semakin
pecah. Semuanya seperti berbayang. Tapi kamu tetap memegang erat jepitan itu.
Dan semuanya menjadi hitam.
Kamu mendatangi
taman hari ini. Sudah 3 tahun berlalu. Tiap hari kamu pergi kesini. Duduk di
ayunan itu, ayunan yg biasa Yesung duduki.
Kamu melihat
pemandangan terhampar sangat indah dihadapanmu. Tidak ada yang berubah.
Semenjak Yesung berada di Paris, semuanya tampak sama.
Air matamu menetes
lagi. Kamu teringat ketika dia menggendongmu dan mencubit pipimu. Kamu tertawa
kecil. Apa kau sudah sukses sekarang, oppa?
Ah.. Kau sudah
melupakanku. Itu sudah lama sekali, pikirmu dalam hati. Kamu memandang lurus
kedepan. "Ya! Apa yang kau lakukan dengan ayunanku?"
Kamu menoleh
kebelakang. Seorang laki2 mengenakan sebuah jas rapi dengan tangan disaku. Dia
mendekatimu. Kamu terperangah.
"Minggir! Ini
ayunanku!"Yesung menarikmu dan dia duduk di ayunan itu. Air matamu
mengalir. "Oppa.." "Apa yang kau lakukan selama ini dengan
ayunanku?"
Kamu tidak
menjawabnya. "Kenapa kau melihatku seperti itu?" Yesung bangkit dari
duduknya. "Oppa..."Katamu lagi. Kamu menutup wajahmu dan menangis.
Yesung mengangkat
dagumu dan menghapus airmatamu. "Aku sudah pulang."Bisiknya.
"Jangan menangis, kau mau es krim?"Tanyanya, tersenyum.
Kamu tetap
menangis. "Kau tidak berubah, tetap saja cengeng. Baiklah. Aku tidak akan
membelikanmu es krim." Yesung tersenyum mengancam.
Air matamu tdk
berhenti mengalir. Yesung menarikmu kepelukannya. "Jangan menangis, Mi.
Aku bercanda. Aku akan membelikanmu es krim."
"Kau datang,
oppa.."Kamu memeluk Yesung erat. "Aku kira kau tidak akan menemuiku
lagi."Yesung menghapus air matamu.
"Tersenyumlah,"suruh
Yesung. "Aku tidak akan mungkin melupakanmu. Maafkan aku meninggalkanmu 4
tahun ini. Maafkan aku."
"Seharusnya aku
yang minta maaf, oppa. Aku marah padamu.."Kamu terisak "jangan
menangis, Mi. Tersenyumlah."Yesung menghapus air matamu lagi.
"Tersenyumlah.
Aku rindu dengan senyuman dan tawamu. Aku berjanji aku tidak akan
meninggalkanmu lagi. Aku akan terus bersamamu."
"Aku
berjanji, Mi. Aku akan menjagamu. Aku akan selalu ada untukmu. Mianhe.
Saranghaeyo."Yesung mempererat pelukan.
"Nado
jeongmal saranghae, oppa. Gomawo"katamu. Yesung mencium keningmu.
"Hey! Jepitan rambut ini! Masih kau simpan?"
"Tentu saja.
Setiap hari selalu aku pakai. Mana mungkin aku menghilangkannya lagi. Kau tau?
Aku hampir gila sendiri disini."
"Bagaimana
dengan Siwon?"Kamu tersenyum simpul. "Aku mengatakan padanya, aku tdk
mencintainya. Tapi org lain."
"Ah... Aku
terlambat."Yesung menepuk dahinya. "Bolehkah aku tahu siapa laki2
itu? Aku akan memukulnya. Berani2nya dia menebut Mi-ku."
Yesung mengepalkan
tangannya jahil. Kamu tersenyum. Kamu sangat rindu dengan candaannya "Itu
rahasiaku."Jawabmu iseng.
"Oh
begitu?!"Yesung bersiap2 ingin memukul kepalamu. Tapi dia menarikmu
kepelukannya lagi. Yesung memelukmu sangat erat.
Kamu tersenyum
dipelukannya. Yesung menatap matamu dan menciummu. Kemudian dia memelukmu lagi.
"Kau mau es krim?"Tanya Yesung tiba2.
Kamu melepas
pelukan dan tertawa kecil. "Tentu saja aku mau. Kau harus mentraktirku,
oppa. Es krim yang paling enak di Seoul."
Yesung tampak
bepikir pura2 serius. "Tapi setelah itu, kau harus memberitahuku laki2
yang kau cintai itu."Yesung mengancungkan jari telunjuknya.
Kamu mengangguk2
senang. "Ayo, naik!" Yesung membungkukkan badannya sedikit. Kamu
tersenyum dan naik ke punggungnya.
Aku merindukan
saat2 seperti ini, oppa. Saat2 kau ada disampingku. Aku sangat bahagia bila
bersamamu. Aku ingin seperti ini selamanya.
Kamu mencium pipi Yesung.
"Ya! Apa yang kau lakukan? Menciumku? Aku akan menurunkanmu!"Yesung
mengancam sambil tertawa.
Kamu tersenyum dan
tertawa kecil. "Ya, mencium laki2 yang kucintai. Saranghae, oppa."
Kamu memeluk Yesung erat dr belakang. "Saranghaeyo" -THE END-
so sweet.. :) <3
BalasHapus